Suara.com - Ketua Panwascam Rendang Kabupaten Karangasem Provinsi Bali, I Gede Artana (51) mengembuskan nafas terakhir setelah divonis mengalami gagal ginjal di Rumah Sakit Gianyar, Minggu (12/5/2019).
Koordinator Divisi SDM Bawaslu Karangasem Diana mengatakan Gede Artana meninggal dunia sekira pukul 12.27 WITA.
"Ya beliau meninggal dunia di rumah sakit Sanjiwani sekitar pukul 12.27 wita dan sekarang sudah berada di rumah duka Desa Pempatan," katanya saat melayat ke rumah duka seperti dilansir Berita Bali - jaringan Suara.com, Minggu (12/05/2019).
Devi mengemukakan jenazah warga Desa Pempata tersebut rencananya akan dikubur pada hari Selasa 14 Mei 2019 pukul 12.00 WITA seperti disampaikan oleh pihak keluarga setelah melalui rapat pihak keluarga dan prajuru Desa Adat Pempatan.
Sebelum dirawat di rumah sakit, mendiang sempat terbaring lemas di tempat tidur. Menurut informasi yang diberikan keponakan mendiang, Meli Melani, mulanya Artana sempat mengeluhkan tidak enak badan. Kemudian pada Sabtu (04/05/2019), kondisi Artana semakin drop hingga akhirnya diajak untuk memeriksakan diri di salah satu tempat prakter dokter yang ada di Desa Pempatan.
Setelah mendapat pemeriksaan, saat itu dokter kemudian memberikan rekomendasi agar sang paman mendapat perawatan lebih lanjut dan disarankan untuk dirujuk ke Puskesmas Rendang.
Kondisi Artana semakin mengkhawatirkan karena sempat linglung tidak ingat kepada siapapun. Bahkan, beberapa kali Artana sempat mengigau mengatakan kata 'Pancasila NKRI harga mati' berulang kali.
"Sempat linglung tidak ingat kepada siapapun dan suka mengigau soal pemilu," katanya, beberapa waktu lalu.
Artana yang dibawa ke Puskesmas Rendang segera mendapat pertolongan dan observasi awal tim medis Puskesmas Rendang. Namun, menurut salah seorang petugas Puskesmas, saat itu dari hasil observasi Artana tidak tidak mengalami sesuatu hal yang mengkhawatirkan sehingga hanya dirawat satu malam saja dan pada hari Minggu siang (05/05/2019) pulang.
Tetapi, justru setelah itu kondisinya justru malah semakin memburuk hingga akhirnya Artana kembali dibawa ke puskesmas dan mendapat rujukan ke RS Sanjiwani.
Berita Terkait
-
13 Penyakit Penyebab Ratusan Petugas KPPS Meninggal
-
Tewas Misterius, Petugas KPPS Membusuk di Hutan Setelah Hilang 5 Hari
-
Keluarga Menolak Jasad Petugas KPPS yang Meninggal Dibongkar
-
Hasil Investigasi Kemenkes Atas Meninggalnya Petugas KPPS di 4 Provinsi
-
Banyak Petugas KPPS Meninggal, Kesira: Perketat Syarat Calon Petugas Pemilu
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polda Metro Jaya Bakal Rilis Tentang Ledakan SMAN 72 Jakarta yang Lukai Puluhan Siswa
-
Sekjen PDIP Hasto Ingatkan Spirit Pengasingan Bung Karno di Konferda NTT
-
Masjid Dipasang Garis Polisi, Begini Kondisi SMAN 72 Jakarta Pasca Ledakan
-
Olah TKP Dinyatakan Rampung, Brimob Tinggalkan Lokasi, Polda Metro Jaya: Hasilnya Besok
-
Ledakan SMAN 72: Prabowo Beri Peringatan Keras! Ini Pesannya...
-
Ketua MPR: Tidak Ada Halangan bagi Soeharto untuk Dianugerahi Pemerintah Gelar Pahlawan Nasional
-
Misteri Ledakan SMA 72 Jakarta: Senjata Mainan Jadi Petunjuk Kunci, Apa yang Ditulis Pelaku?
-
Ledakan SMA 72 Jakarta: Pelaku Pelajar 17 Tahun, Kapolri Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Update Ledakan SMAN 72: Polisi Sebut 54 Siswa Terdampak, Motif Masih Didalami
-
Ledakan di SMAN 72 Jakarta Lukai 39 Siswa, Enam Orang Luka Berat