Suara.com - Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Sobri Lubis mengaku tidak mempermasalahkan munculnya petisi stop izin FPI. Menurut Sobri, sebenarnya masyarakat merasa nyaman dengan kehadiran FPI.
Sobri mengemukakan permintaan untuk menghentikan FPI sudah biasa, terlebih saat izin FPI sudah akan habis pada Juni mendatang. Meski ada tekanan tersebut, Sobri menyebut FPI akan terus berjalan dan nantinya memperpanjang izin tersebut dalam waktu dekat.
"Petisi-petisi itu nggak masalah, biasa saja. FPI itu dari dulu disarankan untuk dibubarkan oleh orang. FPI mah jalan terus," ujar Sobri di Hotel Sofyan Tebet, Senin (13/5/2019).
Menurut Sobri, orang-orang yang menolak FPI adalah pihak yang mendukung kegiatan maksiat, LGBT dan aliran sesat. Menurutnya FPI tidak menganggu ketenangan masyarakat dan selama ini hanya berbuat baik dengan melawan pihak tersebut.
"Semua orang-orang baik tenang. Baik orang Islam atau non-islam, semua nyaman oleh FPI," jelas Sobri.
Sobri menuturkan, selama ini tindakan FPI selalu berada dalam koridor hukum, termasuk kegiatan sweeping. Menurutnya sekarang yang melakukan kegiatan sweeping adalah masyarakat itu sendiri karena aparat hukum tidak melakukan kegiatan penegakan hukum.
"Kalau sekarang sweeping-sweeping masyarakat, nggak perlu pakai FPI. Masyarakat sekarang sudah cerdas. Mereka yg bergerak sendiri," pungkas Sobri.
Sebelumnya, Jumlah penandatangan petisi yang meminta Kementerian Dalam Negeri menyetop izin organisasi massa FPI terus mengalami peningkatan drastis.
Hingga memasuki hari kelima telah diteken sebanyak 339 ribu orang, jauh mengalahkan petisi tandingannya yang menginginkan agar FPI tetap eksis.
Baca Juga: Yakin Izin Ormas Diperpanjang, Ketua FPI: Emang Kita PKI?
Pantauan Suara.com, Jumat (10/5/2019) pukul 19.15 WIB, petisi yang dibuat oleh akun bernama Ira Bisyir melalui laman Change.orgberjudul 'Stop Ijin FPI' telah ditandatangani sebanyak 339.047 orang.
Berita Terkait
-
Yakin Izin Ormas Diperpanjang, Ketua FPI: Emang Kita PKI?
-
Sebut Rizieq Pengacau Negara, FPI ke Boni Hargens: Penjajah Memang Begitu
-
Geram Ulama Pendukung Prabowo Dipolisikan, FPI Bikin Aksi Bela Ulama Lagi
-
Petisi Setop FPI Diteken 339 Ribu Orang, Jauh Tinggalkan Petisi Tandingan
-
Bandingkan Petisi FPI dengan OPM, HNW Tak Terima Dikritik Gus Nadir
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global
-
BNI Dorong Digitalisasi dan Transparansi Rantai Pasok FMCG