Suara.com - Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menjadi salah satu titik pusat aksi 22 Mei atau pasca rekapitulasi suara Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun situasi sekitar Bawaslu masih tampak lengang.
Pantauan suara.com, dari wilayah bundaran HI sampai kantor Bawaslu belum ada massa aksi yang berkumpul. Namun kepolisian berjaga disejumlah titik.
Di Bundaran HI, kepolisian bersiaga di jalan ke arah jalan Imam Bonjol atau lokasi kantor KPU. di sekitar bundaran HI puluhah unit sepeds motor, mobil kepolisian ikut disiagakan.
Terlihat juga ada mobil pemadam kebakaran ikut disiapkan di depan Hotel Grand Hyatt bersama sejumlah personil Polisi. Sepanjang jalan Thamrin ke Bawaslu, belum terlihat Polisi bersiaga hingga pukul 09.00 WIB. Lalu lintas juga terpantau lancar.
Di depan kantor Bawaslu juga sudah tidak terlihat kawat besi. Sebelumnya kawat besi mengelilingi kantor Bawaslu selama masa rekapitulasi suara.
Di Bawaslu, Polisi terlihat baru menurunkan peralatannya seperti tameng, senjata, dan perlengkapan pakaian kepolisian. Beberapa personil juga baru tiba menaiki bus polisi.
Saat ditemui, Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Harry Kurniawan yang berada di Bawaslu belum mau diminta keterangan. Ia mengaku sedang melakukan persiapan.
"Nanti dulu kita lagi persiapan," ujar Harry di Bawaslu, Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019).
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional Pemilu 2019. Hasilnya pasangan nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin unggul 55,50 persen.
Baca Juga: Pilot Hasut Aksi 22 Mei 2019, Menhub Dukung Polisi Lakukan Interogasi
Hal itu disampaikan Komisioner KPU RI, Evi Novida Ginting Manik dalam rapat pleno penetapan rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional Pemilu 2019 di Ruang Sidang Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019) dini hari.
"Jumlah pasangan nomor urut 01 Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin sebanyak 85.607.362, atau 55,5 persen dari total nasional. Jumlah pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga nomor urut 02 sebanyak 68.650.239 atau 44,50 persen dari total nasional," ujar Evi.
Tag
Berita Terkait
-
Polres Bogor Klaim Belum Ada Massa ke Jakarta untuk Aksi 22 Mei
-
Jelang Aksi 22 Mei, Prabowo: Kami Tidak Berniat Makar
-
Pilot Hasut Aksi 22 Mei 2019, Menhub Dukung Polisi Lakukan Interogasi
-
Cegat Massa Aksi 22 Mei, TNI-Polri Bagi-bagi Makan Sahur di Suramadu
-
Jelang 22 Mei: Kantor KPU Ditutup, Jalanan Macet Parah
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu