Suara.com - Seorang ayah di Kamboja dengan keji memperkosa dua putrinya yang beranjak remaja. Dia malah menyalahkan istrinya yang menolak untuk diajak bersenggama.
Akibat perbuatan Kak Phally, putri sulungnya hamil setelah pemerkosaan secara keji yang terjadi di rumah keluarga mereka di Kamboja.
Kak Phally diringkus di rumah yang ditinggalinya bersama istri, 3 putra dan 2 putri. Dia langsung ditahan dan diancam 15 tahun penjara jika terbukti bersalah.
Adapun pria berusia 54 tahun itu didakwa memperkosa dua putrinya yang masih berusia 19 dan 14 tahun. Putri sulungnya kini dilaporkan hamil 7 bulan.
Juru bicara kepolisian setempat, Mayor Nuon Chamroeun, Kak Phally mulai menunaikan perbuatan keji itu terhadap putri sulungnya pada 2014. Saat itu, korban masih berusia 14 tahun.
Berdasarkan keterangan Mayor Chamroeun, tindakan menjijikan Kak Phally dilakukan ketika rumah keluarga mereka dalam kondisi kosong.
"Setelah memperkosa dia (putri sulungnya), Kak Phally mengancam korban agar tidak memberitahu ibunya atau siapapun. Jika dibongkar, korban diancam akan dibunuh," ujar Mayor Chamroeun seperti dikutip dari laman MIRROR, Rabu (29/5/2019).
Mulai Maret 2019, imbuh Mayor Chamroeun, Kak Phally mulai memperkosa putri bungsunya. Dia juga mengancam korban untuk tidak memberitahukan siapapun tentang perbuatan itu.
Namun, istri Kak Phally mulai curiga ketika mengetahui putri sulungnya hamil. Istri Kak Phally pun mulai menginterogasi anaknya tersebut.
Baca Juga: Ganjaran Bagi Pemuda 20 Tahun Usai Ketahuan Perkosa Gadis Kampung
Korban saat itu mengaku diperkosa ayahnya. Sejurus kemudian, istri Kak Phally melaporkan tindakan keji suaminya tersebut ke polisi.
Ketika polisi menangkap Kak Phally, putri sulung akhirnya 'bernyanyi'. Dia membongkar perbuatan ayahnya. Dia mengaku diperkosa ayahnya.
Seperti dilaporkan MIRROR, Kak Phally mengakui perbuatannya. Tapi, dia malah menyalahkan istrinya karena enggan ketika diajak berhubungan intim.
Hingga berita ini disusun, penyelidikan masih berlangsung.
Berita Terkait
-
Liburan ke Kamboja Makin Mudah, Kini Ada Penerbangan Langsung Lho
-
Perkosa Gadis 12 Tahun, WNI Dipenjara 20 Tahun dan Dicambuk di Malaysia
-
Dikira Istri, Gadis 15 Tahun Diperkosa Ayah Sendiri
-
Usai Putuskan Pensiun, Conor McGregor Diperiksa Atas Dugaan Pemerkosaan
-
Siswi Kelas 6 Diperkosa dan Kepalanya Dipenggal Tiga Kakak serta Paman
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
Terkini
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan
-
Gerakan Cinta Prabowo Tegaskan: Siap Dukung Prabowo Dua Periode, Wakil Tak Harus Gibran
-
Usai Dipecat PDIP, Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin yang 'Mau Rampok Uang Negara' Bakal di-PAW
-
Siapa Bupati Buton Sekarang? Sosoknya Dilaporkan Hilang di Tengah Demo, Warga Lapor Polisi
-
Stok Beras Bulog Menguning, Komisi IV DPR 'Sentil' Kebijakan Kementan dan Bapanas
-
Prabowo Terbang ke Jepang, AS, hingga Belanda, Menlu Sugiono Beberkan Agendanya
-
Jokowi Gagas Prabowo - Gibran Kembali Berduet di 2029, Pakar: Nasibnya di Tangan Para "Bos" Parpol
-
Pidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Mengulang Sejarah Perjuangan Diplomasi Prof Sumitro
-
Prabowo Ubah IKN jadi Ibu Kota Politik Dinilai Picu Polemik: Mestinya Tak Perlu Ada Istilah Baru!