Suara.com - Calon presiden (capres) terpilih Joko Widodo atau yang karib disapa Jokowi angkat bicara ketika ditanya soal seputar peluang beberapa tokoh untuk menjadi menteri di kabinetnya mendatang.
Beberapa tokoh yang ditanyakan peluangnya adalah Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono dan calon wakil presiden nomor urut 2, Sandiaga Salahuddin Uno.
Nah, awalnya pembawa acara menanyakan gambaran Kabinet Kerja jilid II yang bakal membantu mewujudkan visi dan misi Jokowi dalam lima tahun ke depan.
"Setiap periode membutuhkan karakter menteri yang berbeda, karena tantangannya pun berbeda. Kalau kemarin infrastruktur, sekarang SDM (sumber daya manusia)," ujar Jokowi seperti dikutip SUARA.com dalam tayangan Seputar Inews RCTI, Rabu (29/5/2019).
Pun kemudian, pembawa acara menanyakan kriteria calon menteri yang dipilih Jokowi untuk mengisi Kabinet Kerja Jilid II nantinya.
Jokowi membeberkan beberapa kriteria. Pertama, calon menteri haruslah eksekutor yang kuat. Kedua, mengerti manajemen dan memiliki kemampuan manajerial yang baik. Ketiga, integritasnya tidak diragukan.
"Yang muda-muda, ini juga akan kita berikan ruang di kementerian. Nanti lihatlah yang muda-muda. Mungkin bisa yang umur 25 (tahun), 30 (tahun), karena sesuai dengan tantangan yang ada sekarang," ujar Jokowi.
Jokowi juga mengamini ada beberapa tantangan baru yang bakal dihadapinya. Dia memberikan contoh: ekonomi digital dan industri kreatif.
Kemudian, pembawa acara menyentil peluang AHY dan Sandiaga Uno. Dia meminta tanggapan isu kedua tokoh muda tersebut yang disebut masuk radar Jokowi untuk digaet ke Kabinet Kerja Jilid II. Pembawa acara meminta konfirmasi adanya rekonsiliasi di balik rencana ini.
Baca Juga: Begini Respon SBY dan AHY Terima Hasil Pertarungan Politik
Menanggapi pertanyaan pembawa acara, Jokowi tertawa. Menurut orang nomor satu di Indonesia tersebut, belum ada rencana sampai sejauh dan sedetil itu.
"Yang pertama, kita masih menunggu proses di MK. Lembaganya sendiri masih kita pikirkan, apakah perlu kementerian baru. Kemudian, siapa yang mengisi, ini masih proses. Yang pasti, sebelum 20 Oktober, bayangannya sudah ada," ujar Jokowi.
Yang terang, Jokowi mengaku peluang tersebut terbuka untuk siapa pun selama memiliki niat membangun bangsa dan negara. Tidak peduli partai di luar koalisi, yang penting memiliki visi sama.
Pembawa acara kembali mengungkit, "jadi termasuk mas AHY dan Pak Sandiaga ya pak?"
"Ya kenapa tidak?" ujar Jokowi yang kemudian tertawa.
Berita Terkait
-
Ini Tujuh Temuan BPK RI Terkait Laporan Pemeriksaan Keuangan
-
Dijenguk Utusan Jokowi, Anggota Polri Korban Kerusuhan 22 Mei Minta Sepeda
-
Pemerintah Pusat Dapat Opini WTP dari BPK Lagi, Jokowi: Alhamdulillah
-
Fadli Zon Kasih Pesan ke Pertemuan Jokowi - Prabowo Nanti, Silaturahmi Saja
-
Jokowi - Prabowo Tak Juga Bertemu, Demokrat: Kenapa Silaturahmi Diharamkan?
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menko Usul WFA Nasional 2931 Desember 2025 untuk Dukung Mobilitas Nataru
-
Dana Kampanye Jadi Celah Korupsi, Pakar Sebut Pilkada Tak Langsung Tak Efektif
-
KPK Cecar Zarof Ricar Soal Percakapannya dengan Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan
-
Prabowo Bongkar Keterlibatan Oknum TNI-Polri dalam Tambang Ilegal dan Penyelundupan
-
KPK Pastikan Akan Panggil Gus Yaqut Pekan Ini untuk Kasus Kuota Haji
-
BGN Perketat SOP, Mobil Pengantar MBG Tak Lagi Masuk Halaman Sekolah
-
Dua Bibit Siklon Dekati Indonesia, Cek Daftar Daerah Berpotensi Terdampak
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin