Suara.com - Ketua Tim Hukum Prabowo - Sandiaga, Bambang Widjojanto memilih untuk berjalan kaki menuju Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) ketimbang harus melewati jalur alternatif atau via Jalan Abdul Muis jika menggunakan kendaraan pribadi.
Bambang mengatakan, dirinya terpaksa harus menerobos kawat berduri yang disiapkan pihak kepolisian ketimbang harus bermacet-macetan menggunakan kendaraan. Ia menyebut jalan kaki dari Patung Kuda dengan cara menyelip sela-sela kosong diantara kawat berduri.
"Tadi saya jalan mulai dari (kantor) Indosat nyelip-nyelip. Macet banget di situ. Makanya kami masuk, eh kami ini tim lawyer. Macet boss.. macet," kata Bambang di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (18/6/2019).
Ia menyebut tidak ada perlakuan khusus untuk tim hukum yang akan menjalani sidang semisal mendapatkan jalur kendaraan yang bisa dilalui tanpa harus merasakan macet.
Sebagaimana diketahui, akses utama atau Jalan Medan Merdeka Barat mulai ditutup pada Senin (17/6/2019) pukul 22.00 WIB. Pengendara yang ingin mendatangi gedung MK, bisa menggunakan Jalan Abdul Muis.
Mantan pimpinan KPK itu kemudian mengkritik keputusan aparat keamanan yang menutup akses jalan Medan Merdeka Barat. Ia menilai kalau penutupan jalan tersebut sebagai bentuk pengamanan yang berlebihan.
"Saya sampai bilang ini kita bukan state police ya, state police itu negara di dalam kekuasaan kekerasan. Enggak gitulah, oke ada security tapi kasih lah akses orang ini, kan berwenang menurut saya agak berlebihan," tandasnya.
Berita Terkait
-
Disebut Kubu Prabowo Over Pede, Ketua KPU: Saya Cukup Optimistis
-
Yusril Nilai Dokumen Gugatan Pilpres Prabowo Kedua Itu Permohonan Baru
-
Tim Hukum Prabowo: KPU Over Pede!
-
Polri Disebut Tak Netral, Tim Jokowi Jadikan Telegram Kapolri Bukti di MK
-
Tim Hukum Prabowo Anggap KPU Gagal Jawab Materi Pokok Gugatan di MK
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat
-
BGN Larang Ada Pemecatan Relawan di Dapur MBG Meski Jumlah Penerima Manfaat Berkurang
-
KPK Akui Sedang Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di PT LEN Industri
-
KPK Periksa Lagi Bos Maktour Usai Penyidik Pulang dari Arab, Jadi Kunci Skandal Kuota Haji
-
Buntut Kayu Gelondongan di Banjir Sumatra, Puan Bicara Peluang Revisi UU Kehutanan