Suara.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Arief Budiman menepis tudingan Tim Hukum Prabowo Subianto - Sandiaga Uno yang menyebut pihkanya terlalu percaya diri dalam persidangan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2019.
Menanggapi hal itu, Arief justru mengatakan dalam menghadapi sidang KPU tidak ada istilah terlalu percaya diri.
Arief menjelaskan alasan pihaknya hanya membacakan 30 halaman draft jawaban dalam persidangan PHPU Pilpres 2019 lantaran hanya menjawab inti pokok dari permohonan Tim Hukum Prabowo - Sandiaga Uno. Sebab, kata Arief, jika pihkanya membacakan seluruh isi draft jawaban yang berjumlah 300 halaman justru akan menghabiskan banyak waktu.
"Enggak ada soal confidence atau over confidence di sini," ucap Arief disela sidang PHPU Pilpres 2019 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa, (18/6/2019).
"Kalau itu dibacakan semua, bisa lebih dari tiga jam. Makanya kami mengatur strategi dibagian depan itu kita sampaikan ringkasannya," imbuhnya.
Lebih lanjut, Arief mengatakan selaku pihak terkait KPU menyerahkan semua proses yang tengah berlangsung kepada Majelis Hakim MK.
Arief mengaku optimistis KPU bisa mematahkan tuduhan kecurangan yang disampaikan Tim Hukum Prabowo berdasarkan keterangan jawaban yang telah dibacakan dalam persidangan, hari ini. Diketahui, di sidang sebelumnya, Tim Hukum Prabowo menuding adanya kecurangan Pemilu secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).
"Saya cukup optimis jawaban yang disampaikan oleh KPU oleh pihak termohon cukup mampu menjawab semua dalil yang diajukan oleh pemohon kemarin. Jadi jawaban kami cukup untuk bisa menjelaskan dan menjawab," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Tim Hukum Prabowo - Sandiaga Uno, Bambang Widjojanto KPU terlalu percaya diri atau pede berlebihan saat memberikan jawaban dalam sidang PHPU Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi. Menurut Bambang, dari ratusan halaman berkas yang dibuat oleh KPU, hanya sekitar 30 halaman yang dibacakan saat sidang.
Baca Juga: Ditagih Bukti saat Sidang, Kubu Prabowo Justru Tantang Balik KPU
Bambang menjelaskan, bahwa pihaknya enggan menaruhkan rasa kepercayaan diri yang terlalu tinggi saat membacakan permohonan di sidang yang digelar pada 14 Juni lalu. Justru ia heran saat melihat KPU yang begitu percaya diri saat membacakan sedikit jawaban atas permohonan dari pemohon yakni tim kuasa hukum Prabowo - Sandiaga.
"Kalau KPU pede banget nih, bisa over confidence dia cuma baca 30 halaman dari 300 halaman yang diajuin. Seolah-olah hakim paham 290 halaman lainnya atau 270 halaman lainnya," kata Bambang di luar ruang sidang gedung Mahkamah Konstitusi.
Berita Terkait
-
Ditagih Bukti saat Sidang, Kubu Prabowo Justru Tantang Balik KPU
-
Sebar Hoaks saat Sidang Sengketa Pilpres Berlangsung, Medsos Bakal Dibatasi
-
Yusril Nilai Dokumen Gugatan Pilpres Prabowo Kedua Itu Permohonan Baru
-
Tim Hukum Prabowo: KPU Over Pede!
-
Polri Disebut Tak Netral, Tim Jokowi Jadikan Telegram Kapolri Bukti di MK
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah
-
Pemerintah Bangun 2.603 Hunian Tetap Korban Bencana di Sumatra Mulai Bulan Ini