Suara.com - Anggota Komisi Pemilihan Umum RI Pramono Ubaid Tanthowi meminta agar pihak kepolisian bisa segera memproses Ustaz Rahmat Baequni.
Rahmat Baequni dinilai telah menyebarkan hoaks yang dibungkus dengan ceramah agama.
Dalam video yang beredar, Rahmat Baequni menyebut bila penyebab kematian ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPU) meninggal karena diracun.
Tujuan meracuni para petugas agar mereka tidak bisa memberikan kesaksian mengenai situasi di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Melalui akun Twitter miliknya @pramonoutan, Pramono menilai ceramah yang diberikan oleh Rahmat Baequni penuh kebohongan.
"Bilang KPPS diracun untuk bungkam saksi kecurangan? Orang ini menyebar hoaks dengan bungkus ceramah agama," kata Pramono seperti dikutip Suara.com, Rabu (19/6/2019).
Pramono menegaskan di tiap TPS ada sebanyak 7 orang petugas. Apabila dalam satu TPS ada seorang petugas yang meninggal maka masih ada 6 orang lain yang siap memberikan kesaksian.
"Di tiap TPS ada 7 Petugas KPPS. Jika 1 meninggal, maka 6 yang lain masih bisa bersaksi. Silakan pak polisi tanya orang ini baik-baik," ungkap Pramono.
Tak hanya itu, Pramono menjelaskan sudah ada tiga lembaga yakni Kementerian Kesehatan, Komnas HAM dan Ombudsman yang melakukan investigasi atas kasus meninggalnya ratusan petugas KPPS.
Baca Juga: Khawatir Mahasiswa Tinggalkan Pancasila, Menhan Sudah Panggil 300 Rektor
Dari hasil penelusuran, keracunan dipastikan bukan penyebab kematian para petugas KPPS.
"Secara terpisah, 3 lembaga telah lakukan pendalaman atas meninggalnya KPPS. Yakni Kemenkes, KomnasHAM, & Ombudsman. Dalam laporan mereka, tidak ada yang menyebutnyebut racun sebagai penyebab kematian. Orang ini (RB) harus pertanggungjawabkan perbuatannya," tegasnya.
Untuk diketahui, dalam video berdurasi 2 menit 20 detik, Rahmat Baequni mengaku mendapatkan informasi bahwa dari ratusan petugas KPPS yang meninggal, ditemukan zat racun berupa gas dalam tubuhnya. Racun tersebut ditemukan melalui periksa laboratorium, bukan autopsi.
"Bapak ibu sekalian yang dirahmati Allah, ketika semua yang meninggal ini dites di lab, bukan di autopsi tapi dicek di lab foensiknya ternyata semua yang meninggal ini dalam tubuhnya mengandung zat yang sama , zat racun berupa gas yang dimasukkan ke dalam rokok yang disebar ke setiap TPS," kata Rahmat Baequni.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf