Suara.com - Anas Nashikin, saksi Tim Hukum Capres - Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi - Maruf Amin memberikan keterangan terkait aktivitas pelatihan atau Training of Trainers (ToT) yang digelar Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf Amin.
Nashikin sempat mengakui telah memberikan materi soal narasi kecurangan di dalam demokrasi.
Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Manahan P Sitompul melemparkan pertanyaan kepada Nashikin terkait dengan isi materi Nashikin yang membicarakan soal adanya narasi kecurangan. Dalam jawabannya, Nashikin membenarkan kalau ada narasi kecurangan dalam materinya.
"Iya (ada materi bernarasi kecurangan di dalam iklim demokrasi)," kata Nashikin dalam sidang gugatan sengketa Pemilihan Presiden 2019 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (21/6/2019).
Manahan kemudian kembali bertanya kepada Nashikin maksud dari materi dengan narasi kecurangan tersebut apakah bersifat mengajak atau hanya untuk menjelaskan situasi di lapangan.
Terkait pertanyaan itu, Nashikin mengaku alasan dirinya memasukkan narasi adanya kecurangan dalam sebuah demokrasi ditujukan untuk mengingatkan para peserta ToT untuk tetap mewaspadai segala bentuk kecurangan selama Pemilu.
"Kalau dilihat dalam satu slide, dan lihat di slide slide selanjutnya, maka memang itu sengaja ditulis begitu untuk mengagetkan biar ada perhatian," ujarnya.
"Tujuannya, kami ingatkan bahwa kecurangan itu hal yang niscaya. Kami tidak mau menuduh siapapun, tapi itu niscaya," tandasnya.
Baca Juga: Ahli Jokowi Minta Tim Prabowo Datangkan SBY ke Sidang Gugatan Pilpres 2019
Berita Terkait
-
Yusril: Lewat Post Factum, Tak Adanya Kecurangan TSM di Pilpres
-
Tanggapi Keterangan Saksi Jokowi, BW: Banyak yang Ditutup-tutupi
-
Ahli Jokowi Ditelepon Mahfud MD Sebelum Bersaksi di Sidang Pilpres MK
-
Diminta Hadirkan SBY di Sidang, BW: Ahli Kubu 01 Pakai Argumen Pidana
-
Heran Namanya Disebut Dalam Sidang MK, Wakil Walikota Semarang: Sudah Clear
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Keterlibatan Ustaz Khalid Basalamah di Kasus Kuota Haji Mulai Terlihat, Kini Ngaku Sebagai Korban
-
Alat Perekam Getaran Gempa di Gunung Kelud Rp1,5 Miliar Dicuri, Malingnya Gak Ngotak!
-
Nasib Bripda Abi Usai Lempar Helm ke Pelajar Hingga Kritis, Dihukum Demosi 5 Tahun!
-
Anggota Komisi I DPR Desak TNI Jelaskan Terkait Ferry Irwandi yang Dinilai Ancam Pertahanan Siber
-
Tak Sudi Disanksi Kasus Rantis Lindas Ojol, Kompol Cosmas dan Bripka Rohmad Kompak Banding
-
Tragis! Detik-detik Menkeu Nepal Ditelanjangi, Dipukuli, Dikejar Pendemo Sampai Masuk Sungai
-
Klaim Transjabodetabek Berhasil Urai Macet, Pramono: Kecuali di TB Simatupang
-
Prabowo Dinilai Kian Objektif Pilih Menteri, Efek Kritik Publik dan Gejolak Demo
-
Maling Nekat Gondol Alat Pemantau Gunung Kelud Senilai Rp1,5 Miliar, Papan Peringatan Tak Mempan
-
Nadiem Makarim di Mata Mahfud MD: Bersih Tapi Tak Paham Birokrasi, Rektor Se-Indonesia Sampai Curhat