Suara.com - Tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) mengusulkan pada KPU RI untuk melibatkan mahasiswa sebagai petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu berikutnya. Mahasiswa dinilai dapat bekerja efesien dan mempersingkat waktu.
Anggota Tim peneliti UGM, Riris Andono Ahmad mengatakan usulan tersebut telah disampaikan langsung kepada KPU.
"Kami bahas juga dengan KPU tadi kemingkinan support yang bisa diberikan oleh universitas-universitas untuk menyediakan tenaga penyelenggara Pemilu," kata Riris saat jumpa pers di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (25/6/2019).
Dosen Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM itu mencontohkan pemanfaatan tenaga mahasiswa ini bisa dilakukan melalui mekanisme Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Selain dinilai lebih efesien, KPU juga dianggap tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan.
"Salah satu yang kami usulkan adalah memanfaatkan mekanisme KKN dan magang yang sekarang ada di universitas untuk menyuplai tenaga Pemilu di lapangan. Karena tidak memerlukan biaya tambahan," ujarnya.
Meski demikian, Riris menyadari kalau mahasiswa memiliki keterbatasan pengalaman. Sehingga, pihaknya pun menyarankan agar nantinya KPU dapat membuat formulasi dengan turut menyertakan petugas profesional dan mahasiswa.
Lebih lanjut, Riris menyarankan pelibatan mahasiswa sebagai petugas KPPS dapat diujicobakan dalam Pilkada serentak 2020. Sebelum akhirnya nanti ditetapkan pada pemilu-pemilu selanjutnya.
"Kami akan memulai di DIY karena lokasi UGM di DIY. Kami akan mulai dari situ agar bisa menyimpulkan dengan akurat apa sebenarnya pola-pola agar problematika serupa (kematian ratusan petugas KPPS) tidak terjadi lagi," tandasnya.
Baca Juga: Kongres di Bali, PDIP Siap Regenerasi Kader Hadapi Pemilu 2024
Untuk diketahui, sedikitnya 527 petugas KPPS meninggal dunia dan 11.239 prtugas sakit pada Pemilu serentak 2019 yang berlangsung pada 17 April lalu.
Berita Terkait
-
KPU Usul Pilkada Serentak 2020 Digelar Pada 23 September
-
Sidang Gugatan Prabowo Dipercepat, KPU: Vonis MK Jangan Didramatisir!
-
KPU Minta Semua Pihak Terima Apapun Hasil Putusan MK
-
Sidang Putusan Sengketa Pilpres Dipercepat, KPU: Kami Percaya MK Akan Adil
-
Ustaz Rahmat Baequni Tertangkap, KPU: Orang Ini Harus Bertanggung Jawab!
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh
-
Usai Diperiksa KPK, Deputi Gubernur BI Jelaskan Aturan Dana CSR
-
Emas & Ribuan Dollar Lenyap di Pesawat Wings Air Viral, Pramugari Dituduh Jadi Pelaku
-
CEK FAKTA: Isu DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025
-
7 Cara Melindungi Kulit dan Rambut dari Polusi Udara, Wajib Rutin Keramas?
-
Rehat dari Sorotan, Raffi Ahmad Setia Dampingi Ibunda Amy Qanita Berobat di Singapura
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara