Suara.com - Perang dagang yang sedang berlangsung antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping dapat menyebabkan warga dunia, terutama umat Katolik dan Kristen, kekurangan Alkitab.
CNN Business yang dikutip Anadolu Agency, Rabu (11/7/2019), melaporkan mayoritas penerbit AS yang menjual Alkitab harus memproduksinya di China.
Sebab, ukuran Alkitab yang terbilang besar membutuhkan mesin cetak khusus dan belum dikembangkan di negeri Pakde Sam.
Selain itu, jumlah kata dalam Alkitab rata-rata 800.000 kata, dan teks suci itu membutuhkan dicetak padahalaman yang sangat tipis.
HarperCollins Christian Publishing, penerbit Alkitab terkemuka di AS, mengatakan tiga perempat jumlah produksi Injil dilakukan di Cina, menurut CNN.
Sementara pengenaan tarif 25 persen pada setiap barang asal China dalam situasi perang dagang akan "Secara serius dan tidak proporsional merusak bisnis kami dan pelanggan kami," kata HarperCollins kepada penyiar berita.
CEO perusahaan penerbitan Mark Schoenwald, telah mengirim surat kepada perwakilan perdagangan utama Trump, Robert Lighthizer, untuk membahas hal tersebut.
Ia mengatakan, pengenaan tarif tinggi sebagai konsekuensi perdang dagang AS – China potensial akan mengarah pada pajak Alkitab untuk individu dan lembaga keagamaan.
“Karenanya kami telah meminta agar impor Alkitab dan barang-barang terkait keagamaan dikecualikan dari tarif tersebut,” tuturnya.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia dan Perang Dagang AS - China Turun, Ini Kata Sri Mulyani
HarperCollins memiliki dua penerbit Alkitab terbesar di AS, Zondervan dan Thomas Nelson, yang memegang 38 persen pasar Alkitab Amerika, menurut Schoenwald.
AS dan China telah mengenakan tarif untuk barang-barang satu sama lain senilai ratusan miliar dolar. Termutakhir, Trump mengancam mengenakan bea tambahan impor impor China senilai USD 300 miliar setelah negosiasi perdamaiannya pada Mei 2019 berakhir buntu.
Bulan lalu, sekitar 600 pengecer, petani, dan produsen Amerika, termasuk Walmart dan Levi Strauss, menandatangani surat yang mendesak Trump untuk menyudahi perang dagang dengan China.
Tag
Berita Terkait
-
Harga Minyak Dunia dan Perang Dagang AS - China Turun, Ini Kata Sri Mulyani
-
Akhiri Perang Dagang, AS Jual Beras ke China untuk Pertama Kalinya
-
Menteri Susi: Perang Dagang AS - China Harus Menguntungkan Indonesia
-
Perundingan Trump-Xi Jinping Lancar, Perang Dagang AS-China Berakhir?
-
Trump Tak Kunjung Melunak, Sri Mulyani: Perang Dagang Belum Ada Kesepakatan
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
Terkini
-
Fenomena 'NepoKids' Bikin Murka Gen Z Nepal, Ini 5 Fakta Demo Brutal yang Paksa PM Mundur
-
Mahfud MD Yakin Budi Gunawan Dicopot Prabowo Bukan Karena Kerusuhan, Tapi karena Ini
-
Skandal Penculikan Bos Bank BUMN: Anggota TNI Diduga Terlibat, Pomdam Jaya Turun Tangan!
-
Masih Misteri, Dinas SDA Sebut Tanggul Beton di Cilincing Bukan Punya Pemerintah
-
Tangis Ibu Delpedro Pecah di Rutan Polda Metro: Anak Saya Bukan Penjahat, Bukan Koruptor!
-
Menkeu Purbaya: 10 Bulan Pemerintah Prabowo Kesejahteraan Rakyat Naik, Kemiskinan Turun Drastis
-
Sorotan Tajam Hendri Satrio: Dari Komunikasi Menkeu Purbaya hingga Gaya Prabowo Hadapi Massa
-
Lobi-Lobi Maut Asosiasi Travel Mainkan Kuota Haji di Kemenag, Patok Harga Ribuan Dolar per Jemaah
-
Bongkar Skandal Haji, KPK Ungkap Modus Jual Beli Kuota Libatkan Pejabat hingga Kerabat di Kemenag
-
Gali Lubang Baru! Minta Maaf Soal 'Agen CIA', Anak Menkeu Kini Sebut 'Ternak Mulyono'