Suara.com - Dua Youtuber bernama Rius Vernandes dan Elwiyana Monica dilaporkan ke Polres Bandara Soekarno-Hatta terkait dugaan pencemaran nama baik oleh PT. Garuda Indonesia.
Pelaporan tersebut dilakukan buntut dari unggahan Rius di media Instagram terkait foto kartu menu kelas bisnis yang hanya ditulis tangan di instastory pada Sabtu (13/7/2019) malam.
Melalui unggahan di akun Instagramnya, @rius.vernandes, surat pelaporan tersebut ditunjukan. Rius mengatakan, ia dan Elwi mendapat surat panggilan atas laporan tersebut.
"Guys, gw sama elwi dapat surat panggilan dari polisi mengenai masalah ini. Kami dilaporkan atas dugaan melakukan tindakan pencemaran nama baik. Gw yakin kalian tahu kalau gw TIDAK ADA maksud sama sekali mencemarkan nama baik siapapun," tulis Rius di akun Instagramnya.
Terkait pemanggilan tersebut, Rius meminta dukungan moril dari seluruh pihak. Ia berharap dukungan mengalir atas kasus yang tengah merundungnya.
"Gw sangat minta support kalian soal ini. Semua nya. Kalian semua punya suara. Terutama teman2 influencer. Gw harap kalian bisa bantu share dan support gw dalam masalah ini karena gw gak mau di masa depan ketika kita review sesuatu dengan apa adanya, ketika kita memberiakn kritisi yang membangun, kita bisa dipidana," sambungnya.
Rius mengatakan, ia tetap menghormati proses hukum yang berlaku. Sebab, ia tak merasa bersalah dalam kasus ini.
"Gw akan menghormati segala peraturan yang ada dan akan menjalani semua ini. Gw sama sekali tak mencemarkan nama baik. Gw tidak takut. Tapi tidak adakah cara kekeluargaan dalam menyelesaikan masalah ini," imbuh Rius.
Sebelumnya, Menu tulisan tangan yang kabarnya digunakan di penerbangan kelas bisnis Garuda Indonesia rute Sydney-Denpasar viral di media sosial.
Baca Juga: Larang Ngevlog, Garuda Indonesia Hanya Perbolehkan Penumpang Foto Selfie
Kabar itu sendiri awalnya diunggah oleh akun Instagram milik Rius Vernandes, sebelum disebarkan lewat media sosial lain.
"Menu yang dibagiin tadi di Business Class @garuda.indonesia dari Sydney-Denpasar. Menunya masih dalam proses percetakan Pak," tulis akun @rius.vernandes.
Diketahui, pihak Garuda Indonesia sendiri telah memberikan klarifikasi lewat akun Twitter mereka @IndonesiaGaruda.
Berita Terkait
-
Larang Ngevlog, Garuda Indonesia Hanya Perbolehkan Penumpang Foto Selfie
-
Jangan Ambil Foto Video dari Pesawat Garuda Jika Tak Ingin Seperti Ini
-
Klarifikasi Rius Vernandes soal Menu Tulisan Tangan di Kelas Bisnis Garuda
-
Beredar Daftar Menu Tulisan Tangan di Kelas Bisnis Garuda, Benarkah?
-
Mundur, Garuda Indonesia Sebut Laporan Keuangan Selambatnya 26 Juli
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana