Suara.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik menyebut permasalahan para pencari suaka di Jakarta bukan urusan Pemerintah DKI Jakarta. Pemprov DKI Jakarta bukan pihak yang bertanggung jawab untuk mengurusi mereka.
Taufik yang juga ketua DPD DKI Jakarta Partai Gerindra mengatakan, segala yang telah dilakukan pemerintah DKI Jakarta hanya sebatas atas nama kemanusiaan.
“Ada pihak berwenang yang harus sigap untuk mengatasi masalah itu,” kata Taufik, saat dihubungi, Kamis (18/7/2019).
“Kalau DKI kemarin itu menyediakan tempat karena masalah kemanusiaan daripada tidur di pinggir Jalan Kebon Sirih yang notabenenya masuk ring satu dan semakin tak elok dipandang,” lanjutnya.
Di Jalan Kebon Sirih juga terdapat Kantor DPRD DKI Jakarta, pintu belakang Kantor Wakil Presiden, Gedung Dewan Pers, anak perusahaan MNC Group, dan lain-lain, serta dekat dengan Wisma ANTARA.
Taufik menyarankan kepada UNHCR selaku pihak yang memiliki kewenangan penuh dalam mengatasi masalah pencari suaka itu untuk segera berupaya dan mencari solusi agar tidak semakin terjadi pergesekan dengan warga DKI Jakarta.
“Pasti ada pergesekan, buat resah warga kita sendiri. Segera tanganilah itu pihak UNHCR,” ujar Taufik.
Hal itu sesuai dengan posisi Indonesia yang bukan merupakan negara pelaku penandatanganan Konvensi Wina 1951 tentang Pengungsi sehingga tidak berkewajiban mengurus mereka, selain atas nama kemanusiaan.
Di sisi lain, negara ketiga yang mempunyai kewajiban menerima pengungsi itu, di antaranya Australia, negara-negara di Eropa, dan Amerika Serikat saat ini sangat membatasi jumlah pencari suaka. Keadaan itu menjadi penyebab utama penumpukan pengungsi di negara-negara transit laiknya Indonesia.
Baca Juga: Sudah Seminggu, Dinsos DKI Masih Kirim Bantuan untuk Pencari Suaka
Sejak dua pekan lalu puluhan pengungsi dan pencari suaka ramai-ramai menggelar tenda di depan Kantor UNHCR di Jakarta, di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Mereka bukan saja terdiri dari kaum laki-laki saja, namun juga perempuan dan anak balita. Kehadiran mereka sangat mencolok mata dan mereka mendirikan tenda-tenda tipis di trotoar jalan serta jalur hijau yang sangat dekat dengan badan jalan.
Sebenarnya mereka sudah menempati rumah penampungan pengungsi dan pencari suaka yang disediakan Indonesia, yaitu di bekas Markas Kodim 0503/Jakarta Barat di Kalideres; namun mereka ramai-ramai pindah ke sana bersama rekan-rekannya yang ditampung di Bogor, dan lain-lain lokasi. Di rumah penampungan itu, terdapat 1.271 jiwa pengungsi dan pencari suaka.
Kehadiran pengungsi dan pencari suaka yang jumlahnya bertambah di sana tidak pelak menimbulkan gesekan dengan warga setempat. Terdapat aksi penolakan dari warga pada Jumat (12/7/2019) dalam bentuk protes serta pemasangan berbagai spanduk yang berisi penentangan keberadaan pencari suaka di wilayah mereka.
Hingga kini, lurah dan camat Kalideres beserta RT dan RW setempat masih berdialog dengan warga tentang hal itu, sesuai perintah Wakil Wali Kota Jakarta Barat, Muhammad Zen, saat ia berkunjung ke tempat penampungan pengungsi dan pencari suaka, Senin (15/7/2019). (Antara)
Berita Terkait
-
Sudah Seminggu, Dinsos DKI Masih Kirim Bantuan untuk Pencari Suaka
-
Tak Ada Hujan Emas di Kabul atau Jakarta Bagi Pencari Suaka yang Terdampar
-
Imigran Pencari Suaka di Kalideres Keluhkan Toilet dan Kondisi Kesehatan
-
Kemensos Kucurkan Duit Rp 267 Juta Kasih Makan Pencari Suaka Kebon Sirih
-
1.300 Pencari Suaka Kebon Sirih Kekurangan Sajadah untuk Salat, Makan Cukup
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
-
Media Asing Soroti 'Tumbangnya' Sri Mulyani, Sebut Gelombang Protes dan Penjarahan jadi Pemicu
-
Usai Sri Mulyani Dicopot, Menkeu Purbaya Didesak Kembalikan Kepercayaan Publik
-
Sri Mulyani Dicopot jadi Berita Baik
Terkini
-
Misteri Terpecahkan! Hasil Tes DNA Keluar, Jenazah di Kali Ciliwung Positif Pegawai Kemendagri
-
Profil Abdul Kadir Karding: Aktivis PMII Jadi Menteri, Kini Dicopot Prabowo Usai Viral Main Domino
-
Prabowo Kumpulkan Seluruh Anggota Fraksi Gerindra DPR RI Malam Ini, Ada Apa?
-
Polda Metro Jaya Buru Otak Kericuhan di Jakarta Akhir Agustus, Siapa Dalang di Balik Kekacauan?
-
Kekayaan Ferry Juliantono, Gantikan "Kursi" Budi Arie yang Dicopot Prabowo dari Menteri Koperasi!
-
Viral Dua Pria Gedor Pintu Rumah Minta Makan, Wanita Ini Ketakutan
-
Cegah Ricuh Aksi Demo, Tito Karnavian Minta Siskamling Kembali Diaktifkan
-
Tunjangan Rp70 Miliar Anggota DPRD DKI: PKS Cuci Tangan, Salahkan Pusat?
-
Siapa Calon Menkopolkam Pengganti Budi Gunawan, Nama Sjafrie Sjamsoeddin Mencuat?
-
Benarkah Ini 'Orang Luhut'? Terungkap Jejak Menkeu Purbaya di Lingkaran Istana