Suara.com - Rencana Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) terkait perekrutan rektor asing untuk Universitas Indonesia turut ditanggapi Jansen Sintindaon.
Politisi Partai Demokrat itu mengkritisi keputusan tersebut. Lewat jejaring Twitter @jansen_jsp, ia menganggap rencana Menristekdikti Mohammad Nasir itu terlalu mengada-ada.
Jansen Sintindaon bahkan mempertanyakan latar belakang Mohammad Nasir yang diketahui sebagai mantan rektor Universitas Diponegoro (Undip).
"Ada-ada aja Menteri satu ini. Bapak dulu bukannya mantan Rektor Undip ya? Gagal juga dong berarti anda?" tanya @jansen_jsp.
Lebih lanjut, Janson mengusulkan untuk merekrut orang Indonesia yang menjadi lulusan terbaik dari kampus luar negeri untuk menjadi rektor.
"Ketimbang ngimpor orang asing, lebih baik putra-putri terbaik Indonesia lulusan universitas asing terbaik aja dulu dicoba jadi rektor. Misalnya para lulusan kampus Ivy Ieague," lanjut @jansen_jsp.
Sebelumnya Menristek menyampaikan bila rencana untuk mengimpor rektor asing bertujuan untuk menaikkan nama perguruan tinggi Indonesia di mata dunia.
"Saya hanya berpikir bagaimana perguruan tinggi di Indonesia bisa masuk kelas dunia, itu saja" ungkap Mohammad Nasir.
Mohammad Nasir menegaskan, impor rektor asing sudah menjadi hal yang biasa di negara lain. Tidak ada salahnya kalau Indonesia menerapkan sistem itu.
Baca Juga: Jokowi Impor Rektor Asing, UNAIR: Tak Jamin Majukan Kualitas Pendidikan
"Tanpa kerja sama dengan perguruan tinggi yang sudah kelas dunia, tidak mungkin. perguruan tinggi di seluruh dunia berkolaborasi sudah biasa, rektor asing pun sudah biasa," terang Mohammad Nasir.
Berita Terkait
-
Geram Dituduh Mainkan Isu Ijazah, Jansen Demokrat Ungkap Kesaksian Eks Ketua Senat Kehutanan UGM
-
Rocky Gerung: Reshuffle Kabinet Bukan Sekedar Ganti Menteri, Tapi Revisi Visi Prabowo
-
Harga Setara 7 Mobil Avanza, Ini Keistimewaan Mobil Satryo Soemantri yang Kena Reshuffle
-
Demokrat Tegaskan Dukung IKN, Tolak Balas Dendam Politik Gaya Hambalang
-
Beda Pileg 2019 dan 2024 Versi Jansen Sitindaon: Uang Rp 10 Ribu Uda Ga Dimakan Pemilih
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
-
Tak Sampai Satu Bulan, Bank Jakarta Klaim Salurkan 100 Persen Dana dari Menkeu Purbaya
-
Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.626, Pasar Cari Petunjuk dari Risiko Global
-
iQOO 15 Resmi Meluncur di Indonesia: HP Flagship Monster Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
Terkini
-
Ngeri! Curah Hujan Jakarta Diprediksi Bakal Tembus 300 mm, Pramono: 200 Saja Pasti Sudah Banjir
-
Ketika Niat Baik Merusak Alam: Kisah di Balik Proyek Restorasi Mangrove yang Gagal
-
Heboh! Parkir di Polda Metro Jaya Berbayar, Ini Jawaban Resmi Polisi Soal Dasar Hukumnya
-
Waspada! Ratusan Pengungsi Banjir Sumatra Diserang Demam, Ini Biang Keroknya
-
Bos Maktour di Pusaran Korupsi Haji, KPK Ungkap Peran Ganda Fuad Hasan Masyhur
-
Pramono Anung Peringatkan Keras Lurah dan Camat: Tak Ada Toleransi untuk Pungli!
-
Alasan LPSK Tolak Permohonan Perlindungan Tersangka Pembunuhan Brigadir Nurhadi
-
Tragedi Banjir Sumbar: 161 Jenazah Dikenali, Puluhan Lainnya Masih 'Tanpa Nama', Mayoritas Anak-anak
-
Bandara 'Pribadi' IMIP Morowali, Karpet Merah Investor atau Ancaman Kedaulatan?
-
Dewas KPK Panggil Jaksa yang Tak Periksa Bobby Nasution dalam Kasus Korupsi Pembangunan Jalan Sumut