Suara.com - Ketua Diaspora Indonesia Dino Pati Djalal menginginkan dibentuknya Badan Nasional Diaspora Indonesia. Hal ini dikatakan Dino di acara Kongres Diaspora Indonesia ke 5 di The Kasablanka Hall, Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (10/8/2019).
"Dibentuk Badan Nasional Diaspora Indonesia," ujar Dino dalam sambutannya.
Menurut dia, dibentuknya Badan Diaspora Indonesia bertujuan untuk menaungi para Diaspora Indonesia yang memiliki keahlian-keahlian, sebab saat ini belum ada lembaga tersebut.
Kata Dino, memang sudah ada Kementerian Luar Negeri yang mengurus Diaspora. Namun, Kemenlu tidak menaungi keahlian-keahlian yang dimiliki para Diaspora Indonesia.
"Saat ini kita banyak mendengar Diaspora pulang, banyak yang pulang, tapi kantor mana yang harus dikunjungi. Siapa yang harus kita melapor. Lalu kalau ada keahlian harus lapor ke siapa? prosesnya seperti apa. Di Kementerian Luar Negeri sudah ada staf ahli yang mengurus Diaspora, tapi tiga orang (Staf) nggak bisa mengurus 6 juta orang. Tiga orang ngurus 1.000 orang saja sudah susah. apalagi 6 juta orang," kata dia.
Karenanya, Dino mengusulkan agar Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menjadi BNP2TKI dan Diaspora Indonesia. Sehingga, jika ada Badan Diaspora Indonesia, bisa mencatat para Diaspora yang memiliki keahlian.
"Usulan kita Badan Nasional TKI direvisi menjadi Badan Nasional TKI dan Diaspora Indonesia. Sehingga kalau nanti ada talent yang masuk mereka semua ada yang mengurus, ada nomor telepon dan ada kantornya," ucap Dino.
Lebih lanjut ia mengatakan, Badan Diaspora Indonesia tersebut sejalan dengan rencana pemerintah yang ingin membentuk lembaga manajemen talenta.
"Sekarang pemerintah mau membentuk unit talenta. Nah unit itu bisa masuk di sini, di Badan Nasional (Diaspora) ini. Karena pemilik talenta itu 1.000, 2.000 orang. Jadi intinya harus ada teknis untuk mengurus Diaspora," katanya lagi.
Baca Juga: Kongres Diaspora Indonesia ke-5 Bakal Digelar di Jakarta, Ini Agendanya
Dalam acara Kongres Diaspora Indonesia ke-5, hadir pula Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Berita Terkait
-
Selama 5 Tahun, Ini Prestasi Nusron Wahid sebagai Kepala BNP2TKI
-
Keinginan Berwirausaha Pekerja Migran Indonesia di Korea Tinggi
-
BNP2TKI dan BI Dorong Pekerja Migran Manfaatkan Layanan Remitansi Nontunai
-
BNP2TKI : 7.935 PMI Telah Ikut Program Komunitas Keluarga Buruh Migran
-
Hilang Kontak Selama 21 Tahun, BNP2TKI Berhasil Pulangkan Turini
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Disentil Buruh karena Lambat, DPR Janji Bikin UU Ketenagakerjaan Baru Secara Terbuka
-
Pimpinan DPR RI Terima Draf RUU Ketenagakerjaan dari Koalisi Serikat Buruh
-
Fokus Infrastruktur, Pemprov Jateng Terus Kebut Perbaikan Jalan pada 2025
-
Cukai Rokok 2026 Tidak Naik, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Mau Industri Kita Mati
-
Gibran Belajar Makan Empek-empek, Dokter Tifa Meledek: Pejabat Jadi Babu dan Babysitter ABK?
-
Mobil Mercy Antik B.J. Habibie Seret Ridwan Kamil ke Pusaran Korupsi, KPK Pastikan Panggil RK
-
Eks Pegawai KPK Ungkap Kisah Pilu Ibu Muda Ditahan Kasus Demo Agustus: Bayinya Terpaksa Putus ASI!
-
Alarm untuk Roy Suryo? Denny Darko Ramal Polemik Ijazah Jokowi Berakhir Bui: Mereka Akan Lupa Diri
-
Kabar Buruk! ICW Sebut Selama 2024; Kerugian Negara Tembus Rekor Rp279 T, Kinerja Aparat Anjlok
-
HUT TNI 5 Oktober: Ini Daftar Lengkap Senjata Canggih Pesanan Prabowo yang Tiba 2026