Suara.com - Proses pemilihan Wakil Gubernur (Wagub) pengganti Sandiaga Uno masih mandek di DPRD DKI Jakarta.
Sekretaris Dewan, M Yuliadi menyebut masalah yang menyebabkan prosesnya molor berada di Panitia Khusus (Pansus) pemilihan.
Yuliadi mengatakan, Pansus belum menyelesaikan laporan revisi tata tertib (tatib) rapat paripurna pemilihan Wagub yang diberikan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Menurutnya dalam rekomendasi yang disampaikan Kemendagri, disampaikan beberapa poin perbaikan dalam tatib tersebut.
"(Masalahnya) memang di Pansus. Karena mereka belum membuat laporan hasil revisi dr kemendagri," ujar Yuliadi di gedung DPRD, Kamis (15/8/2019).
Karena itu, menurutnya jika Pansus tak kunjung merampungkan revisi dari Kemendagri itu, Rapat Pimpinan (Rapimgab) untuk mengesahkan Tatib tidak akan bisa digelar.
Ia menjelaskan, nomenklatur atau atau peraturan DPRD soal Tatib yang telah diubah juga belum dibuat oleh Pansus. Beberapa pasal dalam nomenklatur itu juga belum direvisi oleh Pansus.
Beberapa revisi yang direkomendasikan Kemendagri diantaranya mengenai aturan jika nantinya deadlock saat pemilihan Wagub dan mekanisme perolehan suara.
"Ya selama perbaikan belum dilakukan ya Rapimgab belum bisa loh. Jadi pelaksanaan perbaikan belum dijalani," kata Yuliadi.
Baca Juga: Hampir Setahun Jomblo Tanpa Wagub, Anies Masih Tunggu Proses di DPRD
Mengenai tugas Pansus tersebut, Yuliadi mengaku sudah menyampaikannya ke Ketua Pansus, Ongen Sangaji. Namun tugasnya belum kunjung diselesaikan dan hingga sekarang sudah mendekati akhir jabatan, Pansus sudah tidak sempat lagi.
"Saya sudah sampaikan ke Pak Ongen, bapak tugasnya belum selesai. Ya sudah mereka enggak sempat-sempat lagi," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka
-
Mendagri Sambut Kunjungan CIO Danantara, Bahas Pendidikan dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
-
Nasib 7 Pekerja Freeport Tertimbun Longsor: Titik Terang Belum Juga Muncul, Komunikasi Terputus!