Suara.com - Blokir internet di Papua dan Papua Barat membatasi kerja jurnalis dalam mengirimkan hasil liputan selama kerusuhan Papua. Bahkan Aliansi Jurnalis Independen atau AJI menyebut blokir internet di Papua lebih banyak merugikan publik.
Ketua AJI Indonesia Abdul Manan menjelaskan jika blokir internet itu juga membatasi informasi publik Papua. Manan meminta Kementerian Komunikasi dan Informastika mencabut blokir internet di Papua.
"Tentunya yang sangat berdampak pada pekerjaan wartawan, karena wartawan susah memverifikasi terhadap informasi yang berkembang dengan sangat cepat di Papua," kata jurnalis Tempo itu di Kantor Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Kamis (5/9/2019).
Manan mengatakan jika blokir internet di Papua adalah tindakan berlebihan pemerintah Jokowi. Meski alasan Kominfo blokir internet di Papua karena banyak hoaks beredar. Hoaks itu juga diklaim sebagai pemicu kerusuhan sepekan lalu di Papua.
"Kami sendiri ditanya waktu pertemuan dengan deputi 5 Kantor Staf Kepredisenan menyampaikan lebih banyak mudharatnya pemblokiran. Karena itu kami meminta dicabut" kata dia.
Dalam kesepatan yang sama Manan pun menyoroti soal kekerasan terhadap jurnalis kerkait kerusuhan Papua. Salah satunya pemerintah meminta jurnalis tidak menulis peristiwa demonstrasi kerkait isu Papua.
"Pemerintah melakukan tidakan yang tidak produktif dalam upaya menyelesaikan Papua, misalnya pekan lalu pemerintah, aparat keamanan tepatnya di Jember meminta wartawan tidak menulis demonstrasi. Saya kira terlalu berlebihan," katanya. (Shifa Audia)
Berita Terkait
-
Menteri Retno soal Seruan Referendum Papua: Red Line Bagi Kita Semua
-
Polri Sebut Bendera Bintang Kejora Identik dengan OPM
-
Wiranto: Pembatasan Internet di Papua dan Papua Barat Resmi Dicabut, Tapi..
-
Jadi Tersangka, Ini 8 Fakta Veronica Koman yang Jarang Diketahui Publik
-
Kapolda Jambi Kirim Lagi Pasukan ke Papua: Awali dengan Doa, Jangan Takabur
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh
-
Usai Diperiksa KPK, Deputi Gubernur BI Jelaskan Aturan Dana CSR
-
Emas & Ribuan Dollar Lenyap di Pesawat Wings Air Viral, Pramugari Dituduh Jadi Pelaku
-
CEK FAKTA: Isu DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025
-
7 Cara Melindungi Kulit dan Rambut dari Polusi Udara, Wajib Rutin Keramas?
-
Rehat dari Sorotan, Raffi Ahmad Setia Dampingi Ibunda Amy Qanita Berobat di Singapura
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara