Suara.com - Seorang ibu dari kota Xianyang, Provinsi Shaanxi, Cina, tega menganganiaya putranya hingga berujung pada kematian.
Dikutip dari China Press, sang ibu bernama Hu, dijatuhi hukuman kurungan penjara selama 3 tahun.
Hukuman itu dijatuhkan setelah ia mengakui memukuli putranya hingga menderita cedera parah pada bagian kepala, sehingga menyebabkannya muntah dan meninggal dunia.
Diketahui sejak Januari tahun ini, Hu telah memberikan pendidikan homeschooling pada putranya.
Namun, selama menjalani sekolah privat itu, putranya dirasa tidak cukup berkonsentrasi saat belajar.
Maka dari itu, Hu berulang kali memukul kepala putranya itu, terutama jika tidak mengerjakan pekerjaan rumah.
Selanjutnya, pada suatu pagi, Hu terkejut menemukan putranya muntah sejadi-jadinya. Ia kemudian membawa anak tersebut tersebut ke rumah sakit, namun sudah terlambat.
Bocah malang itu sudah meninggal terkulai lemas. Anak tersebut telah menelan muntahannya sendiri dan menyebabkan penyumbatan pada pernafasan.
Ketika polisi menyelidiki insiden ini, mereka mengkonfirmasi anak tersebut benar putra biologis Hu.
Baca Juga: Korban Penganiayaan Cabut Laporan Bukan karena Kriss Hatta Minta Maaf
Namun, pihak berwenang tidak dapat segera menahan Hu karena saat itu ia sedang mengandung.
Kini ibu tersebut ditahan di Biro Keamanan Kepolisian Kabupaten Wugong, untuk pemantauan sebelum dituntut karena telah menyebabkan kematian.
Pengadilan mengakui perlakuan kasar Hu terhadap putranya telah melanggar hukum pidana dan dianggap sebagai kejahatan.
Ia dijatuhi hukuman yang lebih ringan 3 tahun penjara diikuti dengan masa percobaan tiga tahun, karena tercatat baru kali pertama melakukan tindakan kriminal.
Banyak warga yang marah ketika berita penangkapan Hu diumumkan kepada publik. Mereka menganggap hukuman tersebut terlalu ringan.
"Anak itu memang harus rajin belajar, tetapi metode yang digunakan untuk mendisiplinkannya terlalu radikal," ungkap salah satu netter melalui China Press.
Tag
Berita Terkait
-
Pelaku Pencabulan Anak di Posko Taman Bacaan Ngaku Hanya Beri Kasih Sayang
-
Pengelola Taman Bacaan di Surabaya Cabuli Bocah Saat Baca Buku
-
Partai Komunis China Undang Megawati ke Pertemuan Parpol se-Asia
-
Cegah Stunting, Ini Sumber Protein Hewani yang Baik untuk Anak
-
Muntah-muntah Setelah Dipukul Ibu, Bocah Ini Ternyata Alami Pendarahan Otak
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf