Suara.com - Orang tua memang perlu mendisiplinkan anak, tetapi bukan berarti harus dengan cara kekerasan fisik atau mental.
Seorang ibu dari Xianyang City, provinsi Shaanxi di China dijatuhi hukuman tiga tahun penjara dengan tuduhan kekerasan pada putranya.
Kekerasan yang awalnya dimaksudkan sebagai bentuk pendispilinan ini justru berakhir tragis.
Melansir China Press via World of Buzz, anak Hu telah belajar melalui homeschooling sejak Januari ini.
Selama masa homeschooling, Hu merasa putranya tidak cukup berkonsentrasi saat mengerjakan PR hingga ia memukulnya berulang kali untuk mendisplinkannya.
Namun, pada suatu pagi ketika sesi belajar Hu terkejut saat putranya muntah terus menerus. Ia pun langsung melarikan buah hatinya ke rumah sakit terdekat.
Namun sayang, sebelum mendapat perawatan, sang anak sudah meninggal terlebih dahulu.
Hasil forensik menunjukkan sang anak sebelumnya berulang kali mendapat pukulan benda tumpul. Dokter mendiagnosis sang anak meninggal akibat mengalami perdarahan subarachnoid, yang menyebabkan muntah.
Ini adalah pendarahan mendadak di celah antara otak dan membran tengah yang membungkus otak.
Baca Juga: Bayi Ini Alami Pendarahan Otak Diduga karena Ditampar di Tempat Penitipan
Sang anak diduga telah menelan muntahannya sendiri, dan ini menyebabkan penyumbatan di jalan napas sehingga menghalangi trakea dan menyebabkan sang anak sulit bernapas.
Berdasarkan Hello Sehat, pendarahan subarachnoid biasanya berasal dari robekan tinjolan abnormal dalam pembuluh darah otak (pembengkakan pada dinding arteri otak) yang berakibat fatal.
Berita Terkait
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Yakin Ganti Kapolri Cukup? KontraS Sebut Masalah Polri Jauh Lebih Dalam dari Sekadar Pimpinan
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara
-
Aliansi Ibu Indonesia: Ibu Pertiwi Berduka Akibat Kebijakan Elit dan Kekerasan Negara
-
Aktivis: Penangkapan Delpedro Siasat Rezim Kaburkan Isu Kekerasan Negara dan Kemiskinan
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online