Suara.com - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad buka suara terkait sikap Presiden Jokowi yang disebut menolak bantuan untuk mengatasi kabut asap.
Mahathir mengaku belum menanyakan hal itu kepada Presiden Jokowi. Kendati demikian, Malaysia bersedia memberikan bantuan dengan mengirim peralatan pengebom air.
Saat ditanya awak media tentang penolakan Jokowi, Mahathir Mohamad menjawab, "Saya tidak tahu".
Ia lantas meminta awak media untuk bertanya langsung kepada Jokowi.
"Tanya beliau (Jokowi) mengapa tidak mau menerima bantuan dari kami. Saya belum menanyakannya," ungkap Mahathir seperti dikutip dari Free Malaysia Today, Sabtu (21/9/2019).
Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera dan Kalimatan berhembus ke Malaysia lewat angin musim barat daya hingga berdampak mencemari lingkungan.
Mahathir mengungkapkan pemerintah Malaysia telah berupaya mengatasi ancaman kabut asap dengan beragam cara seperti: berdoa meminta hujan, teknologi hujan buatan dan meminta warga untuk memakai masker.
Dia juga mempertimbangkan penggunaan pesawat tanpa awak (drone). "Kami bisa gunakan beberapa. Terutama di daerah Putrajaya yang kabut asapnya paling parah," imbuhnya.
Meski begitu, ia belum bisa memperhitungkan anggaran membuat hujan buatan untuk mengatasi kabut asap.
Baca Juga: Jerat Biang Kerok Karhutla, PM Malaysia Mahathir Usulkan Undang-undang
Di lain pihak, pada Rabu (16/9/2019), Presiden Jokowi mengatakan telah melakukan segala upaya untuk mengatasi kabut asap akibat karhutla.
"Kami telah melakukan segalanya untuk memadamkan api," tulis Jokowi melalui media sosial Twitter dan Instagram.
Ia juga meninjau langsung lokasi kebakaran di Desa Merbau, Kecamatan Bunut, Pelalawan, Riau.
Jokowi mengaku telah mengerahkan 5.600 petugas pemadam kebakaran di Provinsi Riau.
Sampai saat ini, tercatat lebih dari 10.000 petugas pemadam kebakaran termasuk polisi dan tentara yang ditugaskan untuk memadamkan api di Riau, Jambi dan Kalimantan.
Sejak Januari, dilaporkan lebih dari 42.000 hektar hutan dan perkebunan terbakar di beberapa provinsi, seperti tiga nama kota yang disebutkan sebelumnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
Terkini
-
Bareskrim Ringkus 17 Pengedar Narkoba Jelang DWP 2025 di Bali, Ada 6 Sindikat!
-
Catatan Akhir Tahun: Industri Rokok Kian Terang-Terangan Melobi Pemerintah
-
Respons Putusan MK, Setyo Budiyanto Tegaskan KPK Masih Perlukan Penyidik dari Polri
-
Soroti Penangkapan Massal, Mahfud MD Minta Penahanan Ribuan Demonstran Dievaluasi
-
Laka Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Komisi V Minta Investigasi: Apa Ada Kelalaian?
-
Soal Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Sosiolog Dr. Okky: Presiden Seolah Bersembunyi
-
PKB Sambut Wacana Pilkada Dipilih DPRD, Sebut Itu Usulan Lama Cak Imin
-
Perumahan Tangguh Iklim, Kebutuhan Mendesak di Tengah Krisis Bencana Indonesia
-
Beli Cabai dari Petani Aceh, Rano Karno Pastikan Ketersediaan Pangan Jakarta Aman hingga Januari
-
OTT Jaksa Oleh KPK, Komjak Dorong Pembenahan Sistem Pembinaan