Suara.com - Selain Dipukul Polisi, Motor dan Ponsel Genggam Mahasiwa Unindra Belum Kembali
Selain mengaku menjadi korban kekerasan oleh aparat kepolisian, barang milik Ahmad Ghifari (19), mahasiswa Universitas Indraprasta belum dikembalikan.
Barang itu adalah sepeda motor Honda Vario bernomor polisi F 4270 FEE dan satu unit ponsel genggam miliknya.
Ghifari sebelumnya ditangkap polisi pada Senin (30/9/2019). Saat itu, ia baru selesai membagikan air pada massa aksi yang berdemo di Gedung DPR RI.
"Yang saya mau dari pihak kepolisian mengembalikan HP dan motor saya. Kemudian, bertanggung jawab atas luka-luka saya," kata Ghifari kepada Suara.com, Jumat (4/10/2019).
Perlakuan kasar aparat kepolisian terjadi saat Ghifar digelandang menuju Markas Polda Metro Jaya. Perlakuan kasar yang merundung Ghifari menyasar punggung, belakang telinga, hingga sekitar bibir.
Ghifari limbung, bahkan ia tak bisa mengingat keadaan di sekitar saat itu. Yang tak luput dari ingatannya hanya satu, enam polisi membawanya ke Polda Metro Jaya.
"Sekitar enam polisi yang menangkap saya. Intinya, saat penangkapan ketika di jalan menuju mapolda, saya menerima kekerasan dari pihak kepolisian," kata mahasiswa semester satu jurusan Teknik Industri tersebut.
Sesampainya di Polda Metro Jaya, Ghifari bersama massa lainnya ditempatkan di Gedung Shabara. Di sana, ia kembali mendapatkan perlakuan kasar: ditendang, ditampar dan dipukul.
Baca Juga: Viral Wanita Tahan Tangis, Dukung Aksi Mahasiswa saat Melintas di Jalan Tol
Kekinian, Ghifar hanya bisa pasrah sembari mencari cara agar motor dan ponsel genggamnya kembali. Meski banyak tawaran untuk diberikan pendampingan hukum, Ghifari masih enggan menuntut.
"Banyak yang menawarkan (pendampingan hukum). Cuma saya tidak mau dan tidak ada pikiran mau menuntut. Saya hanya mau barang dan kendaraan saya kembali," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono meminta mahasiswa Unindra bernama Ahmad Ghifari yang diduga menjadi korban kekerasan aparat kepolisian untuk membuat laporan polisi.
Video yang memperlihatkan kekerasan terhadap Ghifari ketika ikut aksi unjuk rasa di Gedung DPR RI, Senin (30/9/2019) lalu, beredar di media sosial Twitter dan Instagram.
"Jika mahasiswa itu merasa dirugikan, silakan buat laporan," kata Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Jumat (4/10/2019).
Berita Terkait
-
Unjuk Rasa Mahasiswa Tuntut Kapolri Mundur di Bogor, Berakhir Ricuh
-
Berikan Amplop ke Keluarga Korban Demo DPR, Polda: Uang Duka
-
Desakan Perppu KPK, Moeldoko: Bukan Cuma Mahasiswa yang Didengar Presiden
-
Pakai Ganja, Artis Rifat Umar Ditahan Polda Metro Jaya
-
Lapor ke Mabes Polri, Ibu Faisal: Tolong Usut Pelaku Penganiayaan Anak Saya
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
ICW 'Sentil' Kejagung Pamer Gunungan Uang: Pencitraan, Korupsi Rp 300 T Menguap
-
Kardinal Suharyo Serukan Tobat Ekologis: Dari Pejabat Korup hingga Sampah Makanan
-
Jokowi Buka Pintu Maaf Soal Tudingan Ijazah Palsu: Urusan Hukum, Ya Hukum
-
Seskab Teddy dan Mensos Bahas BLT hingga Bantuan Korban Banjir Sumatra, Ini Rinciannya
-
KPK Bongkar Modus Kontraktor Sarjan: Jual Nama Orang Kuat Demi Proyek di Bekasi?
-
Kado Natal dari Balik Jeruji: 138 Warga Binaan Lapas Cipinang Terima Remisi, 2 Orang Bisa Bebas
-
Dianggap Penuhi Kriteria, 15 Warga Binaan di Seluruh Indonesia Terima Remisi Natal
-
Uskup Agung Katedral: Gereja Harus Berani Bersuara Soal Persoalan Bangsa
-
Pesan Sejuk Menag dari Altar Katedral Manado Saat Natal: Iman Harus Terwujud dalam Kepedulian Nyata
-
Pesan Natal Uskup Agung: Rawat Alam, Jangan Biarkan Rakyat Jadi Korban