Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendapat laporan dari Liaison Officer (LO) BNPB Satuan Danrem Merauke bahwa 23 titik api terdeteksi di 11 distrik di Kabupaten Merauke, Papua pada Rabu (16/10/2019) kemarin.
Adapun rincian wilayah yang terdeteksi di antaranya adalah 3 titik di Distrik Animha berupa lahan ladang karet, akasia dan vegetasi rawa.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo mengatakan, rata-rata kebakaran lahan tersebut disebabkan oleh faktor kesengajaan manusia untuk tujuan tertentu.
"Masyarakat sengaja membakar untuk membuka lahan akan tetapi upaya pembakaran tersebut dijaga oleh masyarakat supaya apinya tidak menjalar. Selain untuk membuka lahan, tujuan dari pembakaran lahan itu juga dilakukan masyarakan untuk mencari ikan gastor," kata Agus melalui keterangan tertulisnya, Kamis (17/10/2019).
Menurut dia ada 2 titik api yang juga ditemukan di Distrik Ilwayab, masing-masing di Kampung Bibikem dan Kampung Padua.
Kata dia, kebakaran lahan di dua titik ini disebabkan oleh faktor kesengajaan manusia dengan tujuan untuk merangsang pertumbuhan rumput pascakebakaran sebagai makanan utama rusa dan kanguru sebagai hewan buruan masyarakat sekitar.
"Selain itu pembakaran juga dilakukan sebagai tradisi meminta hujan," ujarnya.
Selanjutnya 3 titik api terpantau berada di Distrik Kurik masing-masing tersebar di Kampung Harapan, Kampung Ivimahad dan Kampung Salor Indah.
"Titik api tersebut terdeteksi dari jerami yang sengaja dibakar masyarakat dengan tujuan untuk membuka kembali lahan pertanian pascapanen," ucapnya.
Baca Juga: Penyelesaian Karhutla Masih Belum Rampung
Sama halnya dengan Distrik Kurik, titik api yang terdeteksi di 2 lokasi di Distrik Malind masing-masing Kampung Kumbe dan Kampung Rawasari juga terdeteksi dari jerami yang sengaja dibakar masyarakat dengan tujuan untuk membuka kembali lahan pertanian pascapanen.
"Kemudian 2 titik api terdeteksi di Distrik Merauke dan 4 di Distrik Naukenjerai dari kebakaran ilalang dan jerami yang sengaja dibakar oleh orang tak dikenal dengan tujuan untuk membersihkan lahan pada musim kemarau dan mencari tikus," tegas Agus.
Selanjutnya 1 titik api terdeteksi di Kampung Okaba, Distrik Okaba berupa rawa kering yang sengaja dibakar untuk mencari ikan.
Titik api selanjutnya terdeteksi di jalan Trans Papua di Distrik Sota dari kebakaran yang berupa ilalang dan semak di kanan-kiri jalan oleh oknum tak dikenal. Adapun tujuannya ialah untuk berburu dan tradisi adat.
Kemudian 2 titik api terdeteksi di Kampung Suwam Distrik Tabonji berupa lahan dan ilalang yang sengaja dibakar untuk merangsang pertumbuhan rumput sebagai makanan utama rusa dan kanguru, hewan buruan masyarakat.
Hal serupa juga terjadi di Distrik Tanah Miring dan Distrik Kimaam, yang mana masyarakat masih memegang teguh tradisi berburu dengan cara tersebut selama bertahun-tahun.
Berita Terkait
-
Mengadu ke Australia, Veronica Koman Minta Bantuan Kasus HAM Papua
-
Semua Anak Bisa Jadi Hebat, Digitalisasi Sekolah Hadir di Papua
-
Kejanggalan-kejanggalan di Balik Aksi Damai Berujung Rusuh di Papua
-
Gugatan Praperadilan Tersangka Diskriminasi Papua Ditolak Hakim PN Surabaya
-
Jelang Pelantikan, Jokowi Kedatangan Para Perantau Papua di Istana
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh