Suara.com - Aktivis Greenpeace yang melakukan pembentangan spanduk "Orang Baik pilih Energi Baik" dan "Reformasi Dikorupsi" di Patung Selamat Datang Bundaran HI masih bertahan hingga Rabu (23/10/2019) siang.
Hingga pukul 12.45 WIB, terdapat empat orang yang berada di atas pijakan kaki dan tiang Patung Selamat Datang.
Mereka secara bergantian bertukar posisi untuk membentangkan dua spanduk sebagai pengingat bagi Kabinet Kerja Jokowi periode kedua ini.
Spanduk pertama bertuliskan "Orang Baik Pilih Energi Baik" mengikuti arah muka patung. Sedangkan spanduk bertuliskan "Lawan Perusak Hutan" mengikuti arah belakang patung.
"Kami akan terus menerus mengingatkan dan menjaga mereka. Berulang kali sudah diberitahu tapi mereka tidak turun. Kami juga masih mengupayakan cara- cara lain berkoordinasi dengan instansi yang punya alat khusus untuk tetap mengupayakan mereka turun," kata Wakil Kapolres Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo saat ditemui di Pos Polisi Bundaran HI.
Kepolisian Polres Metro Jakarta Pusat telah memperingatkan keempat peserta aksi untuk segera turun dan menyudahi aksinya.
Mulai dari negosiasi menggunakan kendaraan taktis pengurai massa (raisa) hingga menurunkan kendaraan pemadam kebakaran dengan tangga untuk bernegosiasi dari ketinggian.
Aksi pembentangan spanduk yang dilakukan oleh relawan Greenpeace itu dilakukan untuk mengingatkan Presiden Joko Widodo beserta kabinet kerjanya yang baru diumumkan, agar menghentikan pemakaian energi kotor sebagai upaya mencegah perubahan iklim ekstrem di Indonesia.
Juru Kampanye Hutan Greenpeace Arie Rompas mengatakan, penggunaan batu bara sebagai bahan bakar fosil atau energi kotor serta deforestasi di Indonesia menjadi penyebab terbesar emisi gas rumah kaca di dunia.
Baca Juga: Aksi Greenpeace Panjat Patung Bundaran HI, Polisi: Kami Bujuk untuk Turun
Indonesia memiliki angka penggunaan bahan bakar fosil yang tinggi serta laju deforestasi sebesar 600 ribu hektare (ha) pertahun.
"Energi fosil khususnya batubara masih mendominasi bauran energi nasional sebesar 58 persen sehingga menghambat laju peralihan menuju energi terbarukan," kata Arie Rompas.
Pemasangan spanduk tersebut dilakukan sejak pagi hari pukul 07.00 WIB.
Pada pukul 07.30 WIB, polisi telah mengamankan lima aktivis Greenpeace yang ikut melakukan aksi di bawah Patung Selamat Datang Bundaran HI.
"Benar di bawah patung itu ada lima orang diamankan, relawan kami," kata Rahma Shofiana, aktivis Greenpeace.
Selain melakukan aksi di Patung Selamat Datang Bundaran HI, Greenpeace juga melakukan pemasangan spanduk di Patung Dirgantara, Pancoran.
Berita Terkait
-
Tak Lagi Dipilih Jokowi, Wiranto: Gak Masalah, Saya 4 Kali Jabat Menteri
-
Lukman Hakim Saifuddin Pamit Tak Lagi Jadi Menag, Ini Profilnya
-
Pencetus Full Day School Jadi Menko PMK, Ini Profilnya
-
Prabowo - Jokowi Kini Satu Gerbong, JK: Tak Ada Kawan dan Lawan Abadi
-
Terdepak dari Kabinet Jokowi II, Ini Profil Susi Pudjiastuti
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'