Suara.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil mengatakan, pemuda di era revolusi digital diharapkan menjadi benteng terhadap informasi negatif dan menjadi pelopor atau teladan untuk hal positif.
Pasalnya, pemuda dihadapkan dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi yang bermata pisau. Satu sisi, pesatnya perkembangan teknologi memberikan jaminan kecepatan informasi yang akan meningkatkan kapasitas pengetahuan.
Namun di sisi lain, informasi yang bersifat destruktif mulai dari pornografi, narkoba, pergaulan bebas hingga radikalisme, juga mudah didapat bila tidak dibendung dengan karakter positif dalam berbangsa dan bernegara.
"Harus hati-hati dengan kemajuan teknologi. Saya kira, kita pahami semua bahwa revolusi digital ada dua sisi, positifnya mempercepat informasi tapi sisi buruknya hal-hal negatif juga mudah hadir," kata Ridwan, dalam upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-91 Tingkat Provinsi Jabar di area Sport Arcamanik, Kota Bandung, Senin (28/10/2019).
"Jadi diharapkan pemuda Indonesia, khususnya Jawa Barat jadi benteng terhadap hal-hal negatif dan menjadi pelopor atau teladan untuk hal positif," tambah Emil,sapaan akrab Ridwan Kamil.
Emil pun menambahkan, pemuda dituntut untuk memiliki karakter, kapasitas, inovatif, kreatif, mandiri dan unggul dalam menghadapi persaingan secara global.
Selain itu, pemuda diharapkan memiliki karakter tangguh yaitu memiliki moral dan karakter kinerja, bertakwa, berintegritas, jujur, santun, bertanggung jawab, disiplin, pekerja keras dan cerdas. Pemuda juga harus memiliki kapasitas intelektual dan skill kepemimpinan, kewirausahaan, dan kepeloporan yang mumpuni.
Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar pun terus berkomitmen mewujudkan pemuda yang mampu menjawab tantangan zaman serta menjadi teladan pada masyarakat, inovatif, dan bisa bersaing global.
"Jabar mayoritas penduduknya pemuda, organisasi kepemudaan juga sangat banyak, kita sudah banyak mendorong, termasuk membangun fasilitas pemuda. Seperti gedung Creative Center, tidak lain agar pemuda punya aktivitas kreatif, pemuda itu yang penting sibuk tapi yang positif," tutur Emil.
Baca Juga: Ridwan Kamil: Jabar Siap Ngabret Bersama Pemerintah Pusat
Adapun peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-91 tahun ini mengambil tema "Bersatu Kita Maju". Tema tersebut dipilih untuk menegaskan kembali komitmen yang dibangun oleh para pemuda pada tahun 1928 dalam Sumpah Pemuda, yakni hanya dengan persatuan kita dapat mewujudkan cita-cita bangsa.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu