Suara.com - Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya menyambut positif temuan Indonesia Corruption Watch (ICW), soal pengajuan Pemprov DKI Jakarta untuk pengadaan lem Aibon yang mencapai angka Rp 127 miliar pada RAPBD 2020.
William mengajak warga DKI Jakarta untuk turut melakukan penyisiran terhadap pengajuan anggaran pemprov.
Menurut William, anggota DPRD DKI Jakarta yang hanya berjumlah sekitar 106 orang tidak cukup untuk melakukan pemantauan dan penyisiran terhadap begitu banyaknya pengajuan anggaran Pemprov DKI Jakarta.
"Jadi memang enggak hanya 106 ini anggota DPRD tapi seluruh masyarakat DKI Jakarta kalau bisa semuanya nyisir anggaran. Makanya ini penting untuk semuanya diunggah ke laman daring,” kata William saat dihubungi suara.com, Selasa (5/11/2019).
Berkenaan dengan itu, William meminta Pemprov DKI Jakarta untuk lebih transparan terhadap Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020.
Menurut William, kalau pemprov transparan, justru hal itu bisa membantu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam melakukan penyisiran yang sama.
"Justru kalau semuanya diunggah ke laman daring, masyarakat DKI Jakarta ini ikut membantu gubernur menyisir anggaran yang aneh-aneh," ujarnya.
Sebelumnya, Indonesian Corruption Watch (ICW) menemukan fakta lain terkait anggaran dana yang diajukan Pemprov DKI Jakarta untuk membeli lem Aibon.
Sebelumnya, William Aditya menemukan keanehan dalam pengajuan anggaran pengadaan lem Aibon sebesar Rp 82,5 miliar. ICW justru menemukan fakta lain yakni sekitar Rp 127 miliar.
Baca Juga: William Terancam Dipecat dari DPRD DKI karena Bongkar Skandal Lem Aibon
Peneliti ICW Almas Sjafrina mengatakan, temuan PSI hanya menyoroti satu pengadaan lem Aibon. Padahal, ada 14 pengadaan serupa yang membuat anggaran lem Aibon naik menjadi total Rp 127 miliar.
"Kalau dihitung total KUA-PPAS yang dokumennya beredar di publik, paling tidak ada 15 pengadaan dengan total Rp 127 miliar. Jadi Rp 82 Miliar itu baru 1 pengadaan saja, ada 14 pengadaan lain," kata Almas di Kantor ICW, Jakarta Selatan, Senin (4/11) kemarin.
Berita Terkait
-
Dishut Jakarta Minta Rp 30 Miliar buat Bagi-bagi Pohon, Ditolak DPRD
-
William Terancam Dipecat dari DPRD DKI karena Bongkar Skandal Lem Aibon
-
William Aditya Dilaporkan ke BK DPRD DKI Karena Bongkar Skandal Lem Aibon
-
William PSI Diadukan ke BK, Ketua DPRD DKI Desak Anies buka Draf RAPBD
-
PSI Samakan Tim Ad Hoc Bentukan Anies Seperti Pemadam Kebakaran
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina