Suara.com - Mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto menyebut calon anggota Dewan Pengawas KPK harus memenuhi 3 syarat yang menurutnya ideal dan bisa dipertimbangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
BW sapaan akrabnya, menjabarkan yang pertama, calon Dewas KPK harus mempunyai pengetahuan dan ahli di bidang hukum, karena nantinya mereka akan mengurus hal-hal teknis penegakan hukum tindak pidana korupsi.
"Pertama karena yang diawasi itu (KPK) teknis, hukum, maka dia harus orang yang paham teknis hukum, gak bisa ditaruh di sana public prominance person yang tidak memahami teknis hukum, karena yang diperiksa teknis hukum," kata BW saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (7/11/2019).
Kedua, BW berharap calon anggota dewan pengawas KPK harus bersih dari konflik kepentingan agar tidak mengganggu kerja KPK.
"Siapapun yang menjadi dewan pengawas seharusnya dia tidak punya potensi conflict of interest, enggak bisa langsung ditentuin gitu, Presiden harus cek, kalau nanti sampai kemudian sudah dipilih kemudian ternyata ada kasusnya di KPK enggak bikin ribet lagi?" ucapnya.
Ketiga, calon anggota dewan pengawas harus bisa bekerja sama dengan kelima komisioner KPK agar dalam menentukan keputusan bisa sejalan dan satu visi.
"Di KPK ini kan ada sense, ada mekanisme dan macem-macem, jangan sampai kemudian ini menjadi stuck, karena komisionernya ngomong begini, dewan pengawasnya ngomong begini, jadi orang yang disitu harus orang yang suitable kerja sama dengan teman-teman komisioner," tegasnya.
Oleh karena itu, dia berharap Presiden Joko Widodo dapat memilih anggota Dewas KPK dengan hati-hati dan tidak ada unsur politis.
"Nah oleh sebabnya kalau tidak hati-hati memilih Dewan Pengawas maka sebenarnya pilihan atas dewan pengawas itu bagian yang akan menghancurkan KPK secara tetap dan permanen," tutup BW.
Baca Juga: Jubir Jokowi Sebut Profesi Non Hukum Berpeluang Jabat Dewas KPK
Berita Terkait
-
Komentar Bambang Widjojanto soal Kontroversi Dewas KPK
-
Dewas KPK Ditunjuk Jokowi, BW: Hanya Mewakili Kepentingan Eksekutif
-
Jokowi Sindir Paloh Rangkul Sohibul, Sandiaga: Saya Suka Berpelukan
-
Jokowi Hidupkan Lagi Wakil Panglima, Moeldoko: TNI Tak Ada Dualisme
-
Berkat Usulan Moeldoko, Posisi Wakil Panglima TNI Dihidupkan Jokowi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf