Suara.com - Proses pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta masih terus bergulir dan belum jelas penyelesaiannya. Terkini, Partai Gerindra DKI mengajukan empat nama calon baru bagi kursi wakil gubernur yang sudah lowong sekitar satu tahun lebih itu.
Terkait pengajuan empat nama calon dari Gerindra, PKS yang juga memiliki hak untuk pengajuan cawagub menyatakan belum mengetahui usulan baru dari partai yang sama-sama mendukung Anies Baswedan duduk di kursi DKI 1.
Untuk itu, PKS ingin partai berlambang burung garuda itu menghormati keputusan lama.
Sejak ditinggal Sandiaga Uno, kursi DKI 2 diberikan kepada PKS. Hal itu merupakan kesepakatan bersama Gerindra dengan PKS selaku partai pemenang bersama Gerindra pada Pilkada 2017 lalu.
Setelah satu tahun kosong, Gerindra menganggap dua nama cawagub yang disodorkan PKS sebagai penyebabnya. Ketua fraksi PKS di DPRD DKI Jakarta, Muhammad Arifin tak terima dengan tudingan itu.
"Ini yang bikin mandek siapa? Kita ingin Gerindra menyepakati yang telah dibuat sama PKS. Agar itu dihormati dan tidak dicederai," ujar Arifin saat dihubungi, Jumat (8/11/2019).
Arifin juga mengaku belum ada komunikasi langsung antara Gerindra dengan PKS. Ia bahkan hanya mengetahuinya dari media massa.
"Tidak ada penyampaian. Makanya kita tetap mengawal apa yang telah disepakati. Kita berharap kesepakatan itu dihormati, dijalankan dan tidak dicederai," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Mohamad Taufik membenarkan pihaknya mencalonkan empat nama Cawagub. Di antaranya adalah Arnes Lukman, Ferry J Yuliantoro Ariza Patria, Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah.
Baca Juga: Drama Pemilihan Wagub DKI Berlanjut, Gerindra Ajukan 4 Nama
"Benar (mengajukan empat nama Cawagub). Arnes Lukman, Ferry J Yuliantoro Ariza Patria, Saefullah," ujar Taufik saat dihubungi, Kamis (8/11/2019).
Taufik mengaku partainya itu mengajukan kompetitor baru karena dua nama dari PKS mandek. Pasalnya kedua calon itu dianggapnya kurang komunikasi dan dikenal oleh anggota DPRD lain.
"Pertama jangan-jangan figur yang nggak DPRD kurang menerima atau komunikasi. Dua itu saja. Perimbangan. Ya sudah lah, kita usulkan, dari kita ada dari PKS ada," katanya.
Berita Terkait
-
Ajukan Nama Saefullah Sebagai Cawagub, Gerindra Belum Bicara ke Sekda DKI
-
Drama Pemilihan Wagub DKI Berlanjut, Gerindra Ajukan 4 Nama
-
Ahmad Dhani Diisukan Jadi Wagub Jakarta, Gerindra DKI Tunggu Arahan Prabowo
-
Dhani Dinilai Cocok Dampingi Anies, Lieus: Kalau Prabowo Teken Jadi Itu
-
Pemilihan Wagub DKI Molor, Gerindra Pertanyakan Figur Kandidat
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa