Suara.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman mengaku alasan menemui Pimpinan Pusat Muhammadiyah guna membahas persoalan kebangsaan.
Sohibul mengatakan dalam pertemuan tersebut telah menerima beberapa masukan.
Menurut Sohibul salah satu masukan yang diberikan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir yakni terkait bagaimana PKS sebagai partai Islam dapat mengintegrasikan keislaman dengan nilai-nilai kebangsaan Indonesia.
"Dalam konteks kebangsaan ini PKS dan Muhammadiyah satu visi dan selesai dan sepakat dengan konsensus dasar negara kita," kata Sohibul di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (4/12/2019).
Sohibul lantas mengaku kalau dalam pertemuan tersebut juga mendapat nasihat dari Haedar terkait pentingnya menguatkan sistem demokrasi di Indonesia. Salah satunya, yakni terkait posisi PKS sebagai partai penyeimbang di pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
"Kami mendapat nasihat untuk bagaimana mematangkan demokrasi, menjaga logika dasar demokrasi dengan kami bisa menempatkan diri sebagai kekuatan penyeimbang," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama Haedar pun menyampaikan akan pentingnya menjaga demokrasi di Indonesia.
Menurut, Haedar, di negara demokrasi penting akan adanya partai penyeimbang sebagai kontrol terhadap pemerintah.
"Kami tadi berdiskusi dalam konteks konsolidasi demokrasi itu, jangan lupa semangat reformasi itu semangat membuat Indonesia menjadi negara di mana ada check and balances, ada proses aspirasi kekuatan civil society yang kuat," kata Haedar.
Baca Juga: Survei Komnas HAM: Mayoritas Rakyat Ingin Jokowi Tuntaskan Kasus HAM
Haedar menambahkan adanya partai penyeimbang penting sebagai kontrol terhadap pemerintah guna menciptakan sistem demokrasi pemerintahan yang baik. Hal itu dikatakan Haedar sebagaimana cita-cita dari lahirnya semangat reformasi.
"Kami ingin ada pemerintahan yang good governance ya dan lain sebagainya. Nah, cita-cita reformasi ini jangan padam dan harus menjadi spirit kita bersama," katanya.
Berita Terkait
-
Presiden PKS soal PMA Majelis Taklim: Mengingatkan Kita ke Zaman Orba
-
Mardani Sebut Megawati Rendahkan Prabowo, Presiden PKS Lepas Tangan
-
Gerindra Usul 4 Nama Wagub DKI, Sohibul: Tergantung PKS, Semua Bisa Ditolak
-
Silaturahmi ke Muhammadiyah, Presiden PKS Diterima Haedar Nashir
-
Singgung Luhut, PKS Minta Kantor Kementerian Bebas dari Politik Praktis
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Kapolri Ungkap Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi
-
Polda Metro Jaya Bakal Rilis Tentang Ledakan SMAN 72 Jakarta yang Lukai Puluhan Siswa
-
Sekjen PDIP Hasto Ingatkan Spirit Pengasingan Bung Karno di Konferda NTT
-
Masjid Dipasang Garis Polisi, Begini Kondisi SMAN 72 Jakarta Pasca Ledakan
-
Olah TKP Dinyatakan Rampung, Brimob Tinggalkan Lokasi, Polda Metro Jaya: Hasilnya Besok
-
Ledakan SMAN 72: Prabowo Beri Peringatan Keras! Ini Pesannya...
-
Ketua MPR: Tidak Ada Halangan bagi Soeharto untuk Dianugerahi Pemerintah Gelar Pahlawan Nasional
-
Misteri Ledakan SMA 72 Jakarta: Senjata Mainan Jadi Petunjuk Kunci, Apa yang Ditulis Pelaku?
-
Ledakan SMA 72 Jakarta: Pelaku Pelajar 17 Tahun, Kapolri Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Update Ledakan SMAN 72: Polisi Sebut 54 Siswa Terdampak, Motif Masih Didalami