Suara.com - Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi mengakui tengah menelisik kasus tenaga honorer diminta menceburkan diri ke dalam got berisi air keruh, saat tes perpanjangan kontrak. Salah satu yang tengah diperiksa adalah soal tahapan seleksinya.
Menurut Rustam, tes lapangan menjadi salah satu bagian dalam seleksi tenaga honorer Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). Tes itu meliputi beberapa keterampilan termasuk pembersihan saluran air.
"Tes lapangan ini meliputi keterampilan PPSU, di antaranya menyapu lalu membersihkan saluran. Jadi pembersihan saluran air. Kira-kira seperti itu," ujar Rustam di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2019).
Rustam menyatakan sudah ada aturan sendiri soal pelaksanaan tes termasuk membersihkan saluran air. Namun, ia menegaskan tak perlu tenaga honorer masuk ke got untuk tes tersebut.
"Kalaupun tes juga, walaupun pekerjaannya itu meliputi pembersihan saluran, harusnya tidak sampai berendam di saluran got," jelasnya.
Ia menegaskan, peristiwa itu tak sepatutnya terjadi meski dalam video yang berebedar, para tenaga honorer tertawa-tawa sewaktu berada dalam got.
"Orang dia tertawa-tertawa kok, tetapi itu tetap tidak layak lah, walaupun dia tertawa-tawa (dalam menjalaninya)," kata dia.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta mengaku tengah menindaklanjuti kasus tenaga honorer yang diminta menceburkan diri ke got hitam.
Karena penyelidikan itu, Lurah Jelambar Agung Triatmojo beserta tujuh orang tim seleksi karyawan dibebastugaskan sementara.
Baca Juga: Suruh Honorer Nyebur ke Got, Lurah Jelambar Kena Pelanggaran Disiplin
Kepala Inspektorat DKI Jakarta Michael Rolandi mengatakan, pihaknya melakukan penelusuran bersama Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI.
Pembebastugasan itu menurutnya sesuai dengan aturan pasal 27 Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Hukum Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS).
“PNS diduga melakukan pelanggaran disiplin dan kemungkinan dikenakan sanksi hukuman berat dapat dibebastugaskan sementara dalam rangka pemeriksaan jatuhan hukuman," ujar Michael.
Tag
Berita Terkait
-
Suruh Honorer Nyebur ke Got, Lurah Jelambar Kena Pelanggaran Disiplin
-
Lurah yang Suruh Honorer Masuk Got Dicopot, Anies: Pelajaran Buat Semua!
-
Suruh Puluhan Honorer DKI Berendam di Got, Anies Copot Lurah Jelambar
-
Sore Ini, Pemprov Umumkan Nasib Pihak yang Suruh Honorer DKI Masuk Got
-
Honorer DKI Disuruh Masuk Got buat Perpanjangan Kontrak, Lurah Diperiksa
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah