Suara.com - Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean meminta agar Staf Khusus (stafsus) milenial Presiden Joko Widodo (Jokowi), Dini Shanti Purwono untuk menyampaikan pesannya kepada Jokowi.
Ferdinand meminta agar Jokowi turun tangan dan mendukung terbentuknya panitia khusus (pansus) untuk membongkar skandal PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Awalnya Dini yang juga sebagai politisi PSI itu membagikan link berita terkait sikap Jokowi terhadap kasus Jiwasraya melalui akun @dini_purwono. Cuitan Dini tersebut langsung dikomentari oleh Ferdinand.
"Mbak Dini, sampaikan ke pak @jokowi agar mendukung terbentuknya Pansus di @DPR_RI," cuit @ferdinandhaean2 seperti dikutip Suara.com, Senin (30/12/2019).
Menurut Ferdinand, hanya melalui Pansus di DPR RI lah persoalan gagal bayar Jiwasraya bisa diselesaikan hingga menemui titik terang. Sehingga publik juga akan mempercayai hasilnya.
Namun, jika Istana menolak dibentuknya Pansus, maka pernyataan Jokowi yang menegaskan akan mengusut kasus Jiwasraya hanyalah propaganda semata.
"Kalau istana menolak Pansus, artinya statement pak Jokowi ini hanya propaganda semata yang tak bernilai," ungkapnya.
Diketahui, Manajemen PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mengakui tidak akan sanggup membayar polis nasabah yang mencapai Rp 12,4 triliun yang jatuh tempo mulai Oktober-Desember 2019 (gagal bayar). Kesulitan keuangan ini disebabkan kesalahan investasi yang dilakukan oleh manajemen lama Jiwasraya.
Kementerian BUMN belum lama ini juga telah mengeluarkan kronologi kasus penyebab gagal bayar Jiwasraya. Dari rilis yang disampaikan, masalah keuangan dalam internal Jiwasraya telah terjadi sejak 2006, saat itu Indonesia masih di bawah kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono.
Baca Juga: Ini Kronologi Kecelakaan Maut di Jalur Daendels yang Tewaskan Saginem
Banyak pihak yang menyayangkan sikap Jokowi lantaran dinilai melemparkan tanggungjawab kasus Jiwasraya kepada pemerintahan sebelumnya. Publik mendesak agar Jokowi segera bertindak mengusut tuntas kasus tersebut.
Berita Terkait
-
Jokowi Tertawa Tanggapi Usulan Bikin Tim Independen Kasus Novel Baswedan
-
Jokowi Buka Suara Penyiram Novel Ditangkap: Jangan Ada Spekulasi Negatif
-
Usul Bentuk Pansus Jiwasraya, Andi Arief Sebut Tak Ingin Jatuhkan Jokowi
-
Berkunjung ke Semarang, Jokowi Sambangi Kota Lama dan Resmikan BLK
-
Nelayan Natuna Diusir Kapal Asing, Ferdinand: Pak Prabowo Dimana Sekarang?
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh
-
Usai Diperiksa KPK, Deputi Gubernur BI Jelaskan Aturan Dana CSR
-
Emas & Ribuan Dollar Lenyap di Pesawat Wings Air Viral, Pramugari Dituduh Jadi Pelaku
-
CEK FAKTA: Isu DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025
-
7 Cara Melindungi Kulit dan Rambut dari Polusi Udara, Wajib Rutin Keramas?
-
Rehat dari Sorotan, Raffi Ahmad Setia Dampingi Ibunda Amy Qanita Berobat di Singapura
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara