Suara.com - Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Bambang Surya Putra berharap Badan Nasional Penanggulangan Daerah (BPBD) bisa berada di bawah koordinasinya.
Harapan tersebut disampaikannya karena selama ini kepala BPBD dipilih asal-asalan oleh pemerintah daerah. Bambang berharap nantinya BPBD bisa dikoordinasikan di bawah BNPB untuk memudahkan kinerja kedua lembaga tersebut ketika menangangi bencana.
"Kalau bisa di bawah BNPB keren, lebih bagus. Karena memudahkan kami untuk menggerakkan dan menstandarisasikan kemampuan," kata Bambang saat ditemui di Jalan Baiduri Bulan Bidara Cina, Jakarta Timur pada Sabtu (4/1/2020).
Lagipula, Bambang mengungkapkan selama berada di bawah koordinasi pemerintah daerah, kepala BPBD terkesan dipilih tanpa memperhatikan latar belakang kemampuannya di sektor penanganan bencana. Bambang juga menyebut kalau kepala BPBD dianggap sebagai posisi 'buangan'.
"Kalau sekarang, kan, terserah kepala daerah. Hari ini mungkin kepala sekolah jadi kepala BPBD, besok mungkin perawat, dari berbagai profesi bisa masuk," ujarnya.
"Kalau di sejumlah daerah, bahkan kepala BPND dianggap seperti sisaan. Daripada enggak dapat tempat di mana-mana, ditempatkan saja di BPBD," katanya.
Padahal menurutnya BPBD bisa diisi oleh orang-orang yang berintegritas, memiliki semangat, skill dan jiwa kemanusiaan tinggi.
Oleh karena itu, Bambang mengharapkan agar usulan ia bisa diwujudkan melalui revisi undang-undang (RUU) Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
Baca Juga: Kunjungi Gudang BNPB, Menko PMK Muhadjir Dikeluhkan Warga soal Air Bersih
Berita Terkait
-
Kunjungi Gudang BNPB, Menko PMK Muhadjir Dikeluhkan Warga soal Air Bersih
-
Kementerian PUPR akan Bangun Sekolah Darurat Pasca Banjir Lebak
-
BNPB Akui Belum Punya Alat Peringatan Dini untuk Hujan Ekstrem
-
Imbas Banjir, Warga Bekasi Kota Ngungsi di Gudang BNPB
-
BNPB Sebut Sungai Tak Bisa Tampung Tingginya Curah Hujan Saat Awal Tahun
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen