Suara.com - Santer kabar jika tertangkapnya Komisioner KPU Wahyu Setiawan oleh KPK berkaitan dengan proses Pemilihan Legislatif (Pileg) di Sumatra Selatan.
Kasus Pileg yang dikaitkan adalah soal pengganti pemenang Pileg di Dapil Sumsel 1 bernama Nazaruddin Kiemas. Nazaruddin yang meraih suara tertinggi meninggal dunia sebelum Pemilu digelar.
Seharusnya, kursi milik Nazaruddin menjadi milik Riezky Aprilia yang mendapatkan perolehan suara tertinggi kedua. Namun, PDIP malah meminta agar KPU membatalkan kemenangan Riezky.
Partai berlambang banteng moncong putih itu justru meminta KPU memenangkan Caleg nomor urut 6, Harun Masiku. Namun, KPU menolak permintaan PDIP dan tetap mengesahkan Riezky sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024.
Indikasi penangkapan Wahyu terkait Pileg makin karena KPK kabarnya juga menciduk staf Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Terkait OTT itu, tim KPK juga bahkan telah menyambangi kantor DPP PDIP, hari ini.
Mengenai isu tersebut, Ketua KPU Arief Budiman buka suara. Ia mengaku sejauh ini belum memastikan apa kasus sehingga Wahyu terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK.
"Oh saya enggak tahu itu (isu kursi panas almarhum Nazarudin Kiemas). Makanya kami tunggu aja konfirmasi aja dari KPK," ujar Arief di kantor KPU, Kamis (9/1/2020).
Selain itu, Arief mengaku masih menunggu pihak KPK mengundangnya untuk melakukan gelar perkara. Setelah itu, barulah ia bisa memberi tanggapan lebih lanjut soal kasus Wahyu.
"Kalau KPK berkenan mengundang kami, kami akan datang. Tapi kalau tidak, ya kami kan bisa juga mendengar dari sini (kantor), apa yang diputuskan oleh KPK," katanya.
Baca Juga: Rumah Dinas Komisioner KPU Wahyu Setiawan Juga Disegel KPK
Sebelumnya, penyidik KPK menangkap Wahyu Setiawan saat berada di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang, Rabu (8/1/2020). Wahyu langsung dibawa ke Gedung Merah Putih KPK Jakarta Selatan malam itu juga.
Setelah itu, para Komisioner KPU mengunjungi kantor KPK itu. Namun hingga kini belum ada keterangan lebih lanjut soal kasus hukum yang menjerat Wahyu.
Wahyu sejauh ini masih dinyatakan berstatus terperiksa. Pihak KPU sendiri menunggu KPK mengundang untuk melakukan gelar perkara.
Tag
Berita Terkait
-
Disegel KPK, Rumah Dinas Komisioner KPU Wahyu Setiawan Dijaga Ketat
-
Yasonna Klaim Belum Dengar Kabar Staf Hasto PDIP Diciduk KPK
-
Ruangan Rekan Disegel KPK, Ketua KPU: Cuma Menjaga, Belum Ada yang Disita
-
Penasihat Hukum Klaim Terdakwa Suap SAH Jogja "Digigit" Jaksa Eka Safitra
-
Ditangkap KPK, Komisioner KPU Wahyu Setiawan Akan Dipecat
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik