Suara.com - Panglima Garda Revolusi Iran (IRGC) Mayor Jenderal Hossein Salami mengungkapkan kronologi salah tembak pesawat milik Ukraine International Airlines hingga menewaskan 176 penumpang. Ia mengaku saat itu berada dalam situasi perang yang genting.
Sejak kematian jenderal top Iran Qassem Soleimani dalam serangan udara Amerika Serikat di Baghdad, Irak pada 3 Januari lalu, militer Iran menyusun pembalasan dendam. Iran melancarkan serangan selusin rudal ke markas militer AS di Irak.
Setelah serangan balasan tersebut, Iran mengira akan mendapatkan serangan balik dari AS sehingga seluruh militer dalam kondisi siaga. Di tengah kondisi tersebut, pasukan pertahanan Iran mendapatkan informasi adanya rudal jelajah musuh yang telah ditembakkan.
"Operator kami diberitahu keberadaan rudal-rudal jelajah dan komunikasinya dengan SOC terputus sesaat. Sehingga ketika dia melihat pesawat di layar radar, ia meyakininya sebagai ancaman serius," kata Hossein Salami seperti dialihbahasakan dari Press TV, Senin (13/1/2020).
Hossein Salami menjelaskan pesawat yang belakangan diketahui adalah Boeing 737 ukurannya menjadi kecil saat disejajarkan dengan sistem pertahanan udara. Sehingga operator meyakini pesawat itu sebagai rudal jelajah.
"Dalam kondisi perang (yang berlaku malam itu) operator yakin itu adalah rudal jelajah dan dia telah menjatuhkan rudal jelajah," ungkapnya.
Ternyata benda yang disangka rudal jelajah itu adalah pesawat sipil yang mengangkut 176 penumpang. Akibatnya seluruh penumpang dalam penerbangan menuju Kyiv, Ukraina itu tewas.
"Kami membuat kesalahan dan sejumlah rekan senegara kami tewas sebagai akibat dari kesalahan kami, namun (insiden itu) tidak disengaja. Kami merasa malu dan akan menebusnya," terang Hossein Salami.
Untuk diketahui, angkatan bersenjata Iran mengeluarkan pernyataan resmi mengenai penyebab jatuhnya pesawat milik Ukraine International Airlines. Mereka mengaku secara tidak sengaja menembak pesawat yang mengangkut 176 penumpang itu pada Rabu pagi waktu setempat.
Baca Juga: Rencana Ratusan Nelayan 'Serbu' Natuna, Tapi Sampai Sekarang Belum Ada
Personel militer mengira pesawat sipil yang baru saja lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini itu sebagai target musuh. Sebab, pesawat tersebut terbang hanya beberapa jam pascaserangan yang dilancarkan Iran ke markas militer AS di Irak.
Pesawat Ukraina mengangkut 167 penumpang dan 9 awak kabin. Mereka terdiri dari 82 warga berkebangsaan Iran, 63 warga Kanada dan 11 warga Ukraina. Selain itu ada 10 warga Swedia. empat warga Afghanistan, tiga warga Jerman dan tiga warga Inggris.
Berita Terkait
-
Garda Revolusi Iran Berharap Ikut Jatuh dan Terbakar di Pesawat Ukraina
-
Presiden Iran Janji Bawa Pelaku Penembakan Pesawat Ukraina ke Pengadilan
-
Iran Tak Sengaja Tembak Jatuh Pesawat, PM Kanada Ingin Investigasi Bersama
-
Iran Tembak Jatuh Pesawat Sipil, Presiden Ukraina Minta Penembak Diadili
-
Presiden Iran: Penembakan Pesawat Ukraina Kesalahan Tak Termaafkan
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang