Suara.com - Balai Karantina Pertanian Tanjungpinang memutuskan untuk menutup masuknya daging babi dari Provinsi Sumatera Utara (Sumut) ke Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Langkah ini dilakukan untuk mencegah adanya virus babi.
"Penutupan pengiriman daging babi asal Sumut ini setelah terdeteksinya virus penyakit African Swine Fever (ASF) atau Demam Babi di daerah tersebut," kata Kepala Balai Karantina Pertanian Tanjungpinang, Donni Muksydayan, Minggu (26/1/2020).
Donni menyatakan sebagian besar negara di Asia saat ini telah ditemukan adanya virus ASF. Meski demikian Malaysia dan Singapura belum didapati adanya penyakit menular pada babi tersebut.
"Pada tahun lalu ditemukan di Sumatera Utara, ini yang kita khawatirkan. Maka itu, kami telah menutup pengiriman Babi dari daerah itu," ujarnya.
Di Kepri kata Donni, belum menemukan adanya virus ASF. Meski demikian penting bagi pihaknya untuk melakukan pencegahan terhadap produk makanan yang dibawa dari luar yang berpotensi membawa hama penyakit ASF.
"Apa pun makanannya, baik jadi atau setengah jadi, jika berpotensi harus kita cegah masuk" tegasnya.
Lebih lanjut, Donny mengungkapkan jika virus demam babi Afrika itu masuk ke Kepri, maka dapat menyebabkan matinya hewan ternak babi dengan persentase yang tinggi dan intensitas serangan yang sangat cepat.
"Apalagi Kepri ini punya ternak babi di Pulau Bulan, Batam. Bahkan, setiap hari kita ekspor sekitar 1.000 ekor ke Singapura," jelasnya.
Untuk diketahui, African Swine Fever (ASF) atau demam Babi Afrika merupakan virus yang tidak berbahaya bagi manusia, tetapi mematikan untuk babi. Sejauh ini, belum ada vaksin yang dapat mencegah penularan virus tersebut. (Antara)
Baca Juga: Berburu Babi di Kebun, Dalih Kivlan Zen Pesan Revolver dan Laras Panjang
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
Terkini
-
Rocky Gerung Sebut Kecemasan Menyelimuti Murid, Guru, dan Orang Tua Akibat Program MBG
-
Numpang Kantor Polda Kalbar, KPK Periksa Wabup Mempawah Juli Suryadi, Kasus Apa?
-
KPK Tetapkan Staf Ahli Mensos dan Kakak Hary Tanoe sebagai Tersangka Korupsi Bansos Beras
-
Tragedi Cinta Segitiga di Cikarang: Tukang Cukur Tega Bunuh Sahabat Demi Penjual Es Sheyla
-
KPK Telusuri Aliran Uang Korupsi Bank BJB ke Keluarga Ridwan Kamil
-
Pemerintah Resmi Sahkan Kepengurusan Mardiono Pimpin PPP, AD/ART Tak Berubah Jadi Patokannya
-
Tepis Siswi Tewas karena MBG, Laporan Dinkes Bandung Barat Dicorat-coret Dosen ITB: Saya Gak Tahan!
-
BGN Didesak Investigasi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas, Benarkah Meninggal karena MBG?
-
Pemerintah Malaysia Langsung Bergerak Usai Relawan Diculik Israel saat Kirim Bantuan ke Gaza
-
Ketua BGN Hormati Penolakan MBG di SDIT Al Izzah: Bantuan Fokus pada yang Membutuhkan