Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan jika kebakaran hutan di Indonesia karena perbuatan manusia. Motif pembakaran hutan itu karena uang.
Jokowi mencatat, hampir 99 persen hutan dibakar secara sengaja oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Hampir 80 persen api membakar hutan dan lahan yang ada di Indonesia.
"Kemudian juga carikan solusi, yang lebih permanen untuk upaya Karhutla yang sengaja untuk motif ekonomi. Karena laporan yang saya terima 99 persen Karhutla karena ulah manusia yang disengaja untuk motif ekonomi dan luas yang terbakar itu hampir 80 persen langsung masuk ke kebun," kata Jokowi saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) upaya peningkatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan tahun 2020 di Istana Negara, Kamis (6/2/2020).
"Saya kira tahun-tahun kemarin sudah banyak yang terkena urusan penegakan hukum ini sehingga kita harapkan ini berikan efek jera baik kepada perorangan atau perusahaan," sambungnya.
Melongok ke belakang, insiden kebakaran hutan dan lahan disebut Jokowi sebagai masalah klasik. Sehingga, dia meminta agar upaya penggulangan kebakaran hutan dan lahan untuk terus ditingkatkan mengingat musim kemarau setiap tahunnya pasti terjadi.
Terlebih, pergantian kepala daerah dari Gubernur dan Bupati pasti berganti. Bahkan dari Kapolda, Pangdam hingga jajarannya setiap tahunnya pasti berganti.
Untuk itu, dia menegaskan jika mereka yang menjabat di daerah rawan kebakaran mengerti aturan main. Dalam artian, upaya penanganan kebakaran harus dilakukan secara benar.
"Kenapa ini kita lakukan terus? karena yang saya takutkan adalah, ada Gubernur baru, ada Bupati baru, ada Pangdam baru, ada Danrem baru, yang baru masuk ke daerah itu. Ada Kapolda baru, ada Kapolres baru yang masuk daerah rawan kebakaran. Sehingga tidak tahu aturan main kita yang sudah kita ubah sejak 2016," jelas Jokowi.
Eks Gubernur DKI Jakarta tersebut juga menyinggung tingkat kebakaran hutan dari tahun ke tahun. Dia menyebut, dari tahun 2018 hingga 2019 insiden kebakaran hutan dan lahan terus meningkat.
Baca Juga: Jokowi Ancam Copot Pangdam dan Kapolda Jika Masih Ada Kebakaran Hutan
"Tapi 2018 naik lagi menjadi 590 ribu hektar. Ini ada apa? Sudah bagus-bagus 150 ribu, kok naik lagi. 2019 naik lagi jadi 1,5 juta hektar ini apa lagi, apa kurang yang dicopot? Apa kurang persiapan?" tutupnya.
Berita Terkait
-
Jokowi Ancam Copot Pangdam dan Kapolda Jika Masih Ada Kebakaran Hutan
-
Tolong Pak Jokowi, Hidup Korban Banjir Lebak Menderita, Diserang ISPA
-
Dubes China Sebut Berlebihan, Jokowi: Kepentingan Nasional Tetap Nomor Satu
-
Penajam Paser Utara, Ibu Kota Baru Dilanda Kebakaran Hutan
-
Akui Wabah Corona Bikin Ekonomi Rapuh, Jokowi: Negara-negara Lain Juga Kena
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Walhi Sumut Bongkar Jejak Korporasi di Balik Banjir Tapanuli: Bukan Sekadar Bencana Alam
-
Jelang Nataru, Kapolda Pastikan Pasukan Pengamanan Siaga Total di Stasiun Gambir
-
Tok! Palu MA Kukuhkan Vonis 14 Tahun Pengacara Ronald Tannur, Lisa Rachmat Gagal Total
-
Hunian Sementara untuk Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun, Begini Desainnya
-
Tragedi Tol Krapyak: Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Disopiri Sopir Cadangan
-
Menko Yusril Jelaskan Alasan Pemerintah Pilih Terbitkan PP Atur Penugasan Polisi di Jabatan Sipil
-
Kena OTT KPK, Kajari HSU Dicopot Jaksa Agung, Satu Anak Buahnya Kini Jadi Buronan
-
Pramono Anung Siapkan Insentif untuk Buruh di Tengah Pembahasan UMP 2026
-
Waka BGN Minta Maaf Usai Dadan Dianggap Tak Berempati: Terima Kasih Rakyat Sudah Mengingatkan
-
Ogah Berlarut-larut, Pramono Anung Targetkan Pembahasan UMP Jakarta 2026 Rampung Hari Ini