Politikus Partai Demokrat lainnya juga memiliki pendapat yang sama dengan Ferdinand.
Zara Zettira merasa anggaran untuk pembangunan terowongan silaturahmi justru lebih penting dipakai untuk program lainnya. Seperti menggaji guru madrasah.
"Masih ada yang begini pak Jokowi, apakah terowongan silaturahmi itu penting banged?" tulis @zarazettirazr, akun Twitter milik Zara, Sabtu (8/2).
Dalam cuitan itu, Zara menjelaskan bahwa di Lebak Banten masih ada guru madrasah yang hanya mendapat gaji Rp 200 ribu. Pendapat itu tidak cukup untuk membeli beras.
Sutradara, aktivis dan jurnalis, Dandhy Dwi Laksono mengajak menonton film "Beta Mau Jumpa" dalam menanggapi pembangunan terowongan silaturahmi.
Ia berpendapat kerukunan antar umat beragam tak dibangun dari proyek infrastruktur. Hal itu terlihat dalam film "Beta Mau Jumpa" yang menceritakan situasi pasca-konflik Ambon.
"Kebetulan sedang musim nobar film "Beta Mau Jumpa" oleh Center for Religious and Cross-cultural Studies (CRCS) UGM. Ada pelajaran penting bagaimana kerukunan pasca-konflik Ambon tak dibangun dari proyek infrastruktur," cuit Dandhy, seperti dikutip Suara.com, Sabtu (8/2/2020).
Ia menambahkan, "Sempatkan menonton dan berdiskusi di komunitas masing-masing. Agar tidak menjadi Jokowi".
Baca Juga: Virus Corona Merebak, Dunia Krisis Stok Masker
Bos Charta Politika Yunarto Wijaya juga menyebut terowongan silaturahmi yang disetujui Jokowi sebagai infrastruktur simbolik.
"Penutupan rumah ibadah gak kalah penting pak...urusan toleransi bukan ttg infrastruktur simbolik," tulis Yunarto dalam akun Twitter-nya.
Dalam cuitannya yang lain, Yunarto menyebut bahwa, "Hak beribadah yang dilindungi saya yakin costnya lebih murah dibanding terowongan".
Cuitan tersebut telah mendapatkan lebih dari ribuan like dan retweet saat tangkapan layar diambil.
Tag
Berita Terkait
-
100 Hari Kabinet Jokowi-Maruf Amin Disebut Miskin Koordinasi
-
Andre Bantah Maju Pilgub Sumbar, Yunarto Wijaya Beri Sindiran Telak
-
Digendong saat Ada Jokowi, Balita Korban Longsor di Bogor Meninggal Dunia
-
Ucie Sucita Girang Bakal Tanam Pohon Bareng Presiden Jokowi
-
Yudian Jadi Kepala BPIP, Tengku Zul Ungkit Disertasi yang Ditegur MUI
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
Efek Ammar Zoni: DPR Siap-siap Bentuk Panja Khusus Bongkar Borok Lapas
-
Presiden Prabowo Bolehkan WNA Pimpin BUMN, KPK: Wajib Setor LHKPN!
-
Pramono Anung Bakal 'Sulap' Sumber Waras Jadi RS Kelas A yang Ikonik Setelah 10 Tahun Mangkrak
-
Kontak Senjata di Intan Jaya Pecah! 14 OPM Tewas Ditembak TNI dalam Operasi Pembebasan Sandera
-
MUI Resmikan Fatwa Syariah Penyaluran Zakat dan Infak melalui Skema Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
Jakarta Dilanda Panas Ekstrem, Ini Instruksi Pramono kepada Jajarannya
-
Mahfud MD 'Spill' Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Budi Prasetyo: Silakan Laporkan ke KPK
-
Kupang Diguncang Kasus Prostitusi Online Anak, Menteri PPPA Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Ahli Gizi Soroti Makan Bergizi Gratis: SPPG Polri Bisa Jadi Role Model Nasional
-
Trauma Kasus Lama? Gubernur Pramono Minta KPK Kawal Proyek Pembangunan RS Sumber Waras