Suara.com - Polisi tengah menyelidiki sejumlah klinik yang diduga turut melakukan praktik aborsi ilegal di kawasan Jakarta Pusat. Sejumlah klinik tersebut diduga terlibat dalam sindikat praktik aborsi ilegal klinik Paseban.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, berdasarkan informasi dari warga sekitar, bahwa masih banyak klinik yang membuka praktik aborsi ilegal serupa dengan klinik Paseban. Berdasar informasi itu, sejumlah klinik tersebut disebut biasa menampung para pasien jika di klinik Paseban penuh.
"Ternyata bukan hanya klinik (Paseban) saja, ada informasi mereka juga lakukan di klinik yang ada di sekitar sana itu. Kalau di sini (Paseban) penuh mereka akan tempatkan di klinik lain," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (18/2/2020).
Yusri lantas mengungkapkan, bahwa pasca-penggerebakan klinik Paseban, banyak klinik-klinik aborsi ilegal di sekitar Jakarta Pusat yang bersembunyi. Namun, polisi akan terus melakukan penyelidikan terhadap klinik-klinik tersebut.
"Banyak tempat lain yang sudah dimapping oleh PMJ sudah mulai tiarap dan sembunyi ini. Tapi tidak tertutup kemungkinan besok-besok masih beroperasi, sehingga kita akan awasi dan selidiki," katanya.
Polisi sebelumnya mengungkapkan bahwa klinik aborsi ilegal Paseban, Senen, Jakarta Pusat diduga membuang ratusan janin ke dalam septic tank. Bahkan, septic tank tersebut ditaburkan bahan kimia oleh pelaku agar janin-janin hasil aborsi tersebut mudah hancur.
Menurut Yusri, janin dengan usai satu hingga dua bulan biasanya akan lebih mudah hancur di dalam septic tank yang telah ditaburkan bahan kimia. Oleh karenanya, biaya operasional praktik aborsi ilegal dengan usia kandungan di atas bulan oleh pelaku dikenakan tarif lebih mahal.
"Waktu kita lakukan pemeriksaan bahwa para janin itu dibuang di septic tank. Caranya dengan menaruh bahan kimia untuk menghancurkan janin-janin itu, yang paling mudah itu janin satu atau dua bulan tidak terlalu kentara," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (17/2/2020).
Baca Juga: Klinik Aborsi Paseban Punya Sindikat, Polisi Buru Dokter S dan 50 Bidan
Berita Terkait
-
Klinik Aborsi Paseban Punya Sindikat, Polisi Buru Dokter S dan 50 Bidan
-
900 Janin Diduga Dihancurkan Pakai Bahan Kimia di Septik Tank Klinik Ilegal
-
Gugurkan 900 Janin, Begini Penampakan Klinik Aborsi di Paseban
-
Gerebek Klinik Dokter Pecatan PNS, Polisi Temukan 2 Janin Berusia 6 Bulan
-
Bunuh 903 Janin, Dokter Aborsi Klinik Paseban Ternyata Pecatan PNS Riau
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa