"Bayangkan, kami di sini bakal dikarantina 14 hari, kalau misalnya bakal dijemput pakai kapal, berarti nanti [bertambah] 14 hari lagi," kata Sasa.
"Memang [dipulangkan dengan kapal] belum pasti juga sih, tapi [kami] hampir putus harapan untuk dipulangkan lebih awal."
Cek kesehatan masih berlangsung
Sementara itu, pemeriksaan kesehatan terhadap awak kapal sudah mulai dilakukan secara bertahap sejak hari Kamis (20/02).
"Kemarin sore sebagian sudah mulai dicek kesehatannya. Saya baru dapat giliran siang ini," Sasa menjelaskan.
"Di tesnya di tenggorokan, seperti cotton bud yang besar, dimasukkan ke tenggorokan," jelasnya.
"Kemudian diambil air liur dan lendir di tenggorokan."
Meski begitu, ia tetap bekerja seperti biasa, dengan lebih dari 10 jam sehari, karena sebagian besar penumpang baru pulang hari Jumat (21/02).
"Sasa masih bekerja seperti biasa ... setelah ini, kembali lagi kerja."
Baca Juga: Setelah Diamond Princess, Kapal Pesiar World Dream Juga Diintai Covid-19?
Sementara itu, dua penumpang asal Australia yang baru saja dipulangkan dari kapal Diamond Princess terkonfirmasi positif terjangkit virus corona setelah dites.
Warga Australia lainnya, Trevor Overton, yang juga baru dievakuasi dari kapal pesiar dan sedang dikarantina, mengaku tidak kaget mendengar kabar penumpang yang terinfeksi corona.
"Ketika kami berada di kapal, kami melihat banyak penumpang yang tidak mengikuti instruksi, misalnya, tidak mengenakan masker dan merokok. Sangat sulit untuk mengendalikan atau memantau 3.800 orang di atas kapal."
Meski status karantina di kapal pesiar diberlakukan dua minggu sejak 4 Februari lalu, jumlah orang yang didiagnosa virus corona bertambah.
Profesor Satoshi Hori dari Pengawasan Infeksi di Universitas Juntendo, Tokyo mengatakan adanya kasus-kasus baru tidak menandakan proses karantina telah gagal.
"Saya yakin tes hanya dilakukan bertahap, karenanya kasus-kasus baru dilaporkan," ujarnya.
Berita Terkait
-
Setelah Diamond Princess, Kapal Pesiar World Dream Juga Diintai Covid-19?
-
Wacana Pemulangan 74 WNI di Diamond Princess, Diobservasi di Natuna Lagi?
-
Kemenkes Siapkan Dua Opsi Jemput 74 WNI dari Diamond Princess, Apa Saja?
-
Evakuasi WNI di Kapal Diamond Princess, Jokowi: Dalam Proses Persiapan
-
Belum Pulangkan WNI di Diamond Princess, Menkes Terawan: Mereka Kerja
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Pramono Anung Kukuhkan 1.005 Pelajar Jadi Duta Ketertiban: Jadi Mitra Satpol PP
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!