Suara.com - Keputusan pemerintah untuk menangani virus corona dengan menurunkan tim Badan Intelijen Negara (BIN) menarik perhatian masyarakat, tak terkecuali JJ Rizal.
Menurutnya, corona tak akan mati jika hanya berhadapan dengan jaringan intelijen.
Selain BIN, JJ Rizal juga menduga bahwa jaringan buzzer ikut diturunkan untuk meredamkan wabah corona yang menjalar di Indonesia.
Ia menyayangkan langkah yang diambil pemerintah tersebut. Alih-alih mendirikan fasilitas kesehatan, pemerintah malah menerjunkan tim yang dinilai Rizal tidak berhubungan dengan pandemi.
"Di sini yang disiapkan bukan jaringan laboratorium tapi jaringan buzzer dan jaringan intelejen, emang corona kojor dengan dibuli di sosmed dan dilitsus diintergasi masuk ekstrim kiri atau ekstrim kanan apa?" tulis JJ Rizal melalui Twitter-nya.
Rizal juga membandingkan langkah yang diambil pemerintah Indonesia dengan langkah yang diambil Korea Selatan dalam menangani wabah COVID-19.
Menurut BBC Indonesia -- jaringan suara.coom, Korea Selatan menciptakan jaringan laboratorium sehingga hampir 20.000 orang menjalani tes virus corona setiap harinya. Jumlah ini lebih banyak per kapita dibanding negara manapun di dunia.
Sementara itu, Presiden Jokowi menyatakan bahwa penanganan wabah virus corona dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dengan dibantu oleh BIN dan Polri.
Atas keputusan ini pula, banyak warganet juga melontarkan komentar mereka. Seperti yang dituliskan oleh @Susanto21585883, "Mungkin setelah corona terindikasi keberadaan nya secepat nya ditangkap dan dibina sama BIN biar santun..biar tuh corona tau dibina ideologi dan bernegara yang baik..juga jangan main hajar sembarangan..".
Baca Juga: Penderita DBD Meninggal di Jateng Lebih Banyak dari Corona, Ada 17 Orang
Akun @Syifni juga menuliskan, "Apapun masalahnya BIN dan buzzer solusinya...".
Tag
Berita Terkait
-
Penderita DBD Meninggal di Jateng Lebih Banyak dari Corona, Ada 17 Orang
-
Corona Merebak, Rektor Unibraw Malang Setop Seminar dan Dosen Asing
-
Studi: Sebagian Pasien Sembuh Corona Covid-19 Alami Penurunan Kualitas Paru
-
Usaha Keras Risma Tangkal Corona di Surabaya
-
Beredar Kabar Mahasiswa Kena Corona, Ini Klarifikasi Universitas Brawijaya
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Roy Suryo Sindir Keras Acara UGM yang Dihadiri Menteri Sepi Peminat: Ini Karma Bela Ijazah Jokowi!
-
Dokter Tifa Bongkar Cuitan Akun Fufufafa Soal 'Lulusan SMP Pengen Mewah': Ndleming!
-
Mardiono Tinggalkan Arena Muktamar Usai Disoraki, Agus Suparmanto Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP
-
Peringati Hari Sungai Sedunia, BRI Peduli Ajak Generasi Muda Jaga Ekosistem Sungai dan Lingkungan
-
Eks Wali Kota Semarang Hadiri Pernikahan Anak Meski Masih Dipenjara, Kok Bisa?
-
Anak Menkeu Purbaya Sindir Outfit Orang Miskin yang Ingin Terlihat Kaya
-
PPP Pecah? Kubu Mardiono dan Agus Suparmanto Saling Klaim Menang Aklamasi di Tengah Hujan Kursi
-
Jabatan Mentereng Bahlil di Panggung Dunia, Pimpin Pemuda Masjid Bareng Eks Presiden Singapura!
-
Gurita Korupsi TKA: Rumah Mewah Eks Pejabat Kemnaker Disita, Aset Haram Disamarkan Atas Nama Kerabat
-
Soroti Kasus Keracunan MBG, Wamen PPPA Veronica Tan Usul Tiga Perbaikan Kunci