Suara.com - Wakil Presiden Maruf Amin telah menjalani rangkaian tes virus corona. Hasilnya menunjukkan negatif.
Hal itu disampaikan kata Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi, Senin (16/3/2020).
"Pak Wapres sudah menjalani tes, dan hasilnya dinyatakan negatif, Pak Wapres dinyatakan sehat," kata Masduki melalui sambungan telepon.
Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju menjalani pemeriksaan kesehatan setelah Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Terakhir kali Budi Karya terlihat menghadiri rapat di Istana Kepresidenan Jakarta adalah pada Rabu, 11 Maret 2020. Pada saat rapat tersebut, Wapres Maruf tidak hadir karena melakukan perjalanan dinas ke Lombok dan Solo di hari yang sama.
"Pak Wapres pada rapat hari Rabu itu tidak hadir, karena ada di Lombok dan Solo, jadi memang beliau tidak ada kontak dengan Pak Budi Karya," katanya.
Masduki menambahkan Wapres Maruf tetap bekerja menjalankan tugas-tugas pemerintahan, antara lain mengikuti rapat terbatas melalui telekonferensi dengan Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri.
"Hari ini ada ratas tapi teleconference, juga ada jadwal wawancara, sementara untuk pertemuan-pertemuan dengan tamu memang dibatasi," ujarnya.
Terkait penyebaran virus corona, Presiden Joko Widodo meminta seluruh masyarakat untuk tetap tinggal di rumah dan membatasi pertemuan fisik dengan orang asing sebagai salah satu cara untuk mencegah virus tersebut menyebarluas.
Presiden juga telah memerintahkan kepada Menteri Kesehatan dan kementerian terkait untuk meningkatkan langkah-langkah ekstra penanganan global.
Baca Juga: FPI Minta Jokowi Contoh Anies Hadapi Virus Corona
"Yang paling penting social distancing, bagaimana kita menjaga jarak. Dengan kondisi ini, saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, beribadah di rumah, kata Presiden Jokowi. (Antara)
Berita Terkait
-
Antre Panjang, Penumpang Stasiun Bogor Membludak karena Cek Suhu Tubuh
-
Antrean MRT Fatmawati dan Dukuh Atas Mengular, Penumpang Pilih Naik Ojol
-
FPI Minta Jokowi Contoh Anies Hadapi Virus Corona
-
Mau Cek Corona Ditolak RS, Kemenkes Dikritik: Serius Tidak?
-
Soal Antrean TransJakarta, Yunarto: Logika Apa yang Dipakai Pemprov DKI?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu