Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menilai bahwa Kementerian Hukum dan HAM belum menjalankan sepenuhnya rekomendasi terkait sistem tata kelola lembaga pemasyarakatan (Lapas).
Plt Juru Bicara Pencegahan KPK, Ipi Maryati Kuding menyebut rekomendasi KPK salah satunya mengenai over kapasitas Lapas dan Rutan, itu sudah dilakukan tahun 2018, atau jauh sebelum terjadi pandemi virus corona.
"Tindak lanjut yang direkomendasikan oleh KPK adalah agar Kumham bekerja sama dengan BNN, dan saat ini rekomendasi ini belum dilakukan," ujar Ipi, Selasa (7/4/2020).
Menurut Ipi, kerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) bertujuan agar Kemenkumham dapat melakukan mekanisme diversi dalam kasus tindak pidana ringan dan pengguna narkotika.
Tak lupa, peran Badan Pemasyarakatan (Bapas) juga turut dilibatkan agar berjalan optimal. Hal ini dilihat terdapat 40 ribuan napi pengguna narkoba yang sangat mungkin untuk direhabilitasi dan bukan masuk ke Lapas.
Tujuan kajian KPK, kata Ipi, menyelesaikan masalah tahanan overkapasitas. Saat kajian pada tahun 2018 ditemukan sebanyak 30 ribu narapidana over kapasitas. Akhir tahun 2019 tersisa dua ribu dan saat ini sudah tidak ada tahanan over kapasitas terutama untuk tahanan kepolisian.
"Penyelesaian atas persoalan ini sudah dilakukan dengan bekerja sama kepada aparat penegak hukum (APH) lainnya," ujarnya.
Selain itu, kajian dilakukan mengenai pemberlakukan remisi berbasis sistem. Artinya, remisi diberikan secara otomatis melalui sistem dan bukan melalui permohonan, dengan catatan napi tidak memiliki kelakuan buruk.
"Jika rekomendasi ini dijalankan, maka persoalan overkapasitas akan berkurang signifikan. Praktik saat ini remisi masih diberikan melalui usulan dari UPT (Lapas dan Rutan)," katanya lagi.
Baca Juga: Bebas 'Jalur' Corona, Napi Keluar Lapas Sambil Goyang TikTok
Menurut Ipi, di tengah wacana Menkumham, Yasonna Laoly narapidana di atas umur 60 tahun, dapat dibebaskan terkait pandemi covid-19 melalui revisi UU nomor 99 tahun 2012, dianggap tidak tepat.
"Mengeluarkan napi koruptor bukan solusi, karena jumlahnya hanya sekitar 5.000 ribu napi," imbuh Ipi.
Ipi menyebut baru satu dari 19 rekomendasi yang dijalankan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham. Sebagai fungsi KPK dalam koordinasi melakukan pemantauan atas saran perbaikan yang telah diberikan.
"Ini atas 14 temuan dapat diselesaikan, yakni Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM bersama Aparat Penegak Hukum menyepakati SOP bersama terkait pengembalian tahanan," katanya.
"SOP ini disepakati guna menyelesaikan permasalahan overkapasitas tahanan yang menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 12,4 miliar per bulan," tutup Ipi.
Berita Terkait
-
Bebas 'Jalur' Corona, Napi Keluar Lapas Sambil Goyang TikTok
-
KPK Yakin Hakim Agung Syarifuddin Bawa MA Bebas Korupsi
-
KPK Apresiasi Ketegasan Jokowi Tidak Bebaskan Napi Koruptor Terkait Corona
-
Keberatan soal Berita Pembebasan Napi Koruptor, Menkumham Hubungi Najwa
-
Yasonna: Penolak Pembebasan Napi Saat Corona Tidak Menghayati Sila Kedua
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka