Suara.com - Pakar Komunikasi Effendi Gazali mengingatkan agar pemerintah jangan sampai memancing terjadinya 'Kudeta Virus Corona' di tengah pandemi.
Ia merujuk sebuah artikel yang terbit di LA Times, surat kabar harian Los Angeles, California, AS yang menulis soal fenomena pemerintah otoriter di berbagai negara yang memanfaatkan momen pandemi.
Isi artikel itu merujuk pada kebijakan yang dibuat oleh pemerintah untuk membungkam partisipasi masyarakat.
"Los Angeles Times pada 4 April kemarin menulis sebuah artikel yang menarik judulnya adalah Kudeta Virus Corona," tukas Effendi Gazali ketika diundang dalam acara Indonesia Lawyers Club di TV One, Selasa (7/4/2020).
Ia pun berharap agar pemerintah jangan sampai memanfaatkan kekuasaan untuk melakukan hal yang tidak-tidak.
"Dia mengatakan jangan sampai pada saat virus corona ini muncul, lalu ini digunakan untuk dalam tanda kutip menjalankan sesuatu kekuasaan yang melebihi dari sesungguhnya," katanya.
Effendi Gazali lantas menyinggung Surat Telegram dari Kepolisian Republik Indonesia yang mengatur perihal hukuman bagi siapa saja yang kedapatan menghina presiden dan pejabat pemerintah terkait penanganan corona.
"Nah, ini jangan juga nih. Ada telegram yang keluar yang mengatakan orang kalau melakukan dalam tanda petik penghinaan kepada presiden atau pejabat ketika sedang mengatasi COVID-19 ini juga bisa kalau enggak salah satu tahun ya dipenjara," katanya.
Ia kemudian membandingkan aturan tersebut dengan kebijakan Kemenkumham yang belum lama ini mengeluarkan 30.000 narapidana dari Lembaga Permasyarakatan (lapas) guna mencegah penyebaran virus corona.
Baca Juga: Gelombang PHK Virus Corona, 21 Hotel di Tanjungpinang Pecat Karyawan
"Tadi kita sedang berusaha mengeluarkan orang dari penjara karena [alasan] physical distancing tapi orang kalau mengkritik, artinya dalam tanda petik saya ingin membedakan antara menghina dengan mengkritik ya, kalau mengkritik tentu dia menyampaikan apa data yang ada. Jangan juga hal-hal itu ditakut-takutkan untuk mengingatkan apa yang sesungguhnya terjadi," tukas Gazali.
Berita Terkait
-
Dari Istana ke Penjara: Kisah Tragis Mantan Presiden Brasil yang Terjerat Hukum
-
'Jakarta Is Coming', Teror Kode di Dinding Jalanan Chile Jelang Kudeta Berdarah
-
Krisis Nepal Membara! Parlemen Hangus, Pemerintah Jatuh, Militer Ambil Alih
-
Geger Thailand! PM Paetongtarn Dicopot karena Etika, Kudeta dan Ekonomi Terancam Ambruk?
-
Negara Tetangga Indonesia di Ambang Kekacauan, Potensi Kudeta Militer Mencuat
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Sindir Dirut Bank BUMN: Mereka Pintar Cuma Malas, Sabtu-Minggu Main Golf Kali!
-
Takut Pecah Belah Timnas Indonesia, Konflik STY vs Mees Hilgers akan Dibongkar Setelah Oktober
-
9 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Suntik Dana Rp200 Triliun, Menkeu Purbaya ke Para Bos Bank BUMN: Suruh Mikir, Mereka Orang Pintar!
-
Terbongkar! Tangan Kanan Akui Shin Tae-yong Memang Punya Masalah dengan Mees Hilgers
Terkini
-
Komisi III DPR Loloskan 10 Calon Hakim Agung, Hakim yang Vonis Mati Ferdy Sambo Ditolak
-
Terungkap! Ini Identitas Dua Prajurit Elite Kopassus yang Terlibat Penculikan Kacab Bank BUMN
-
Ijazah hingga SKCK Capres-Cawapres Dirahasiakan, Refly Harun: Langgar Undang-Undang KIP
-
Cinta Terlarang Guncang Polri, Viral Isu Selingkuh Kompol Anggraini dan Irjen KM, Khrisna Murti?
-
Meski Disebut Kondusif, Menhan Pastikan TNI Tetap Jaga DPR dan Objek Vital Lainnya
-
Jawab Isu Mahfud MD jadi Menko Polkam, Aris Marsudiyanto Bocorkan Kriteria Pilihan Presiden
-
Viral! Kepala Sekolah SMPN 1 Prabumulih Diduga Dicopot Usai Tegur Anak Wali Kota?
-
Celana Dalam Pink Jadi Saksi Aksi Bejat Guru SMK di Batang, Ancam dan Rayu Siswi Sejak Awal Tahun
-
Soal Prabowo Lantik Menkopolkam dan Menpora Baru Besok, Anak Buahnya Bilang Begini!
-
Respons Usulan Menteri Pigai Soal Lapangan Khusus Demo di DPR, Komisi XIII: Perlu Kajian Lanjut