Suara.com - Sejak diumumkan masuk ke Indonesia, virus corona telah membuat banyak orang membatasi aktivitas termasuk untuk urusan paling pribadi yakni ibadah. Bagi Cerita Milenial Saat Pertama Kali Rayakan Paskah Online Gegara Corona Hari Raya Paskah tahun ini terasa sangat berbeda.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah mengimbau seluruh tempat ibadah untuk membatasi kegiatan, semua gereja langsung menyiapkan layanan Sakramen Ekaristi secara virtual, khususnya untuk merayakan Tri Hari Suci Paskah.
Salah satu juru kamera di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Bryan Melvin mengatakan dirinya bersama tim dokumentasi gereja langsung menyiapkan beberapa alat untuk menyiarkan ibadah melalui live streaming, baginya tidak ada seorang pun umat yang menginginkan hal ini terjadi.
"Aku terharu, biasanya banyak umat, ramai gitu kita bisa lihat. Yang kerasa lebih ke atmosfernya. Nah, ini rasanya seperti taping di studio pak. Dibalik layar tugas misa online ini banyak yang kasih kami semangat dan apresiasi," kata Bryan kepada Suara.com.
Salah satu umat Katolik di Yogyakarta, Nyoman Bhayu bercerita meski sedih tak bisa ke Gereja di saat Paskah, ia mensyukuri dengan misa online dia bisa misa dipimpin oleh Kardinal Ignatius Suharyo lewat saluran yang disiarkan Bryan.
"Tetap bahagia dan semangat karena masih bisa diberikan berkat untuk ikut ekaristi walaupun secara online. Seneng ekaristi di pimpin Bapa Kardinal langsung," kata Bhayu.
Beda cerita dengan Helena, salah satu umat Katolik di Pekanbaru, Riau. Dirinya yang biasa berdoa di gereja saat paskah merasa canggung dengan laptop di depannya.
"Jujur, misa online rasanya aneh saja, rasanya enggak benar-benar kayak doa di Gereja, apalagi di saat komuni batin, cukup bingung, tapi tetap sakral," ucap Helena.
Sharon Margriet, salah satu jemaat gereja di Jakarta mengakui memang Paskah tahun ini sedikit menyedihkan dengan biasanya, namun di sisi lain ini membuktikan bahwa gereja itu sebenarnya ada di dalam diri sendiri, dan setelah ini Tuhan akan memberikan hal yang lebih baik.
Baca Juga: Amankah Merayakan Hari Paskah di Tengah Pandemi Corona Covid-19?
"Kami tau, the world is not going to get better, but His sacrifice on the Cross has given us hope and by that, we shall walk further and stronger," kata Sharon.
Kardinal Ignatius Suharyo sendiri dalam homili di misa Kamis Putih mengatakan ada satu pesan tersembunyi di balik pandemi corona ini, bahwa upacara bukanlah yang paling penting, tapi yang paling penting adalah melaksanakan pesan yang dipesankan oleh upacara itu.
"Melakukan apa yang dilakukan oleh Yesus sebagaimana dinyatakan pada awal Injil yang dibacakan hari ini; 'mengasihi sampai akhir, mengasihi sampai sehabis-habisnya'," ucap Kardinal Suharyo, di misa Kamis Putih (9/4/2020).
Paus Fransiskus dari Vatikan juga berpesan bahwa pandemi virus corona ini adalah kesempatan bagi manusia untuk kembali merenung diri atas apa yang sudah kita lakukan terhadap alam.
"Kita tak merespon pada bencana-bencana kecil. Siapa yang berbicara tentang kebakaran hutan di Australia aau ingat bahwa 18 bulan lalu sebuah perahu bisa menyeberangi Kutub Utara karena gletser sudah mencair? Siapa yang kini bicara soal banjir?. Saya tak tahu apakah ini cara alam membalas dendam atau tidak, tetapi ini jelas adalah reaksi alam," kata Paus Fransiskus dalam wawancara dengan The Tablet and Commonwealth.
Dalam wawancara itu Paus Fransiskus juga mewanti-wanti agar dunia tidak mengikuti para politikus yang mendengungkan narasi populis yang mirip dengan Hitler di Jerman pada 1933 dan para pemimpin yang terlalu mengutamakan perekonomian.
Berita Terkait
-
Studi Ungkap Bagaimana Corona Covid-19 Menyebar di Gang dan Ruangan Kecil
-
Dibebaskan karena Corona, 35 Ribu Narapidana Tetap Dipantau Lewat WhatsApp
-
Persija Setop Aktivitas karena Corona, Shahar Ginanjar Rindu Atmosfer SUGBK
-
Klarifikasi Penolak Jenazah Perawat Terinfeksi Corona: Saya Menangis
-
Tiga Anak Positif Corona, Dokter Pantau Kesehatan 3 Hari Sekali
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik
-
Hartanya Lenyap Rp 94 Triliun? Siapa Sebenarnya 'Raja Kretek' di Balik Gudang Garam
-
3 Fakta Viral Lutung Jawa Dikasih Napas Buatan Petugas Damkar, Tewas Tersengat Listrik di Sukabumi!
-
Bos Gudang Garam Orang Kaya Nomor Berapa di Indonesia versi Forbes? Isu PHK Massal Viral
-
UU Perlindungan Anak Jadi Senjata Polisi Penjarakan Delpedro Marhaen, TAUD: Kriminalisasi Aktivis!
-
Akhirnya Terjawab! Inilah Penyebab SPBU Swasta Kehabisan BBM, Sementara Pertamina Aman
-
Pasca-Gelombang Demo Panas, Sekjen Golkar Ingatkan Kader: Harus Prorakyat hingga Proaktif
-
Sopir Transjakarta Meleng hingga Seruduk Toko di Jalan Minangkabau Jaksel, Begini Kronologinya!