Suara.com - Claudio Fava yang merupakan Presiden Komite Anti-Mafia di wilayah Pulau Sisilia menyebut jpandemi Virus Corona (COVID-19) yang begitu masif di Italia justru menjadi keuntungan tersendiri bagi organisasi mafia setempat.
Dilansir CNN, Claudio Fava menerangkan bahwa organisasi mafia memanfaatkan kondisi ekonomi yang anjlok akibat pandemi COVID-19.
Situasi keamanan yang mengendur akibat penerapan lockdown di Italia pun dinilai Fava turut mempermudah para mafia dalam menjalankan aksinya.
Salah satu praktik yang disoroti Fava adalah terkait peminjaman uang yang ditawarkan organisasi kriminal itu kepada berbagai perusahaan.
Mereka juga disebut kerap memotong jalur distribusi dengan menjajakan kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat miskin.
Pernyataan Fava diperkuat dengan pengakuan Kepala Kepolisian Italia, Franco Gabrielli. Dia mengakui organisasi mafia memiliki akar yang kuat pada berbagai lini bisnis.
"(Bisnis) yang belum terhalang oleh pembatasan COVID-19; rantai pertanian-pangan, pasokan obat-obatan dan peralatan medis, serta transportasi darat," kata Gabrielli.
Pandemi COVID-19 yang menyebabkan krisis ekonomi pun diperkirakan akan semakin memperluas jaringan mafia dalam lini bisnis di Italia.
Penyelidik anti-mafia dan kepala kantor penuntut umum di Kota Catanzaro, Nicola Gratteri menjelaskan bisnis restoran dan hotel akan sangat rentan di-invasi oleh organisasi mafia.
Baca Juga: Bos Brighton: Degradasi Harus Ditiadakan jika Musim Tak Bisa Lanjut
Pernyataan Graterri merujuk dari resesi besar pada 2008 silam, di mana banyak kelompok mafia yang seolah-olah berubah menjadi bank.
Para perusahaan dapat meminjam uang dari organisasi mafia dengan bunga yang minim.
"Organisasi itu akan datang ke perusahaan di tengah krisis dan berkata; 'Kami tak membeli semuanya, tapi kami akan beri Anda uang yang ditukar dengan imbalan saham --untuk jadi bagian perusahaan Anda'," papar Gaterri.
Selain mengambil keuntungan berskala besar, organisasi mafia yang menjual narkoba juga diuntungkan dengan adanya pandemi saat ini.
Kurangnya pengamanan dalam situasi lockdown membuat geng-geng kriminal lebih mudah bertransaksi, seperti dikatakan Roberto Saviano, wartawan yang juga penulis buku 'Gomorrah: Mafia Italia Lainnya'.
" (Di tengah pandemi COVID-19), siapa yang akan memeriksa lagi?" kata Soviano.
Berita Terkait
-
Prabowo Ungkap Strategi Berantas Mafia di Pemerintahan
-
Prabowo Singgung Mafia dalam Pemerintahan, Apa Maksudnya?
-
Geger Skandal NBA! FBI Bongkar Keterlibatan Mafia Sisilia di Kasus Judi Ilegal
-
Terungkap di Sidang: Detik-detik Anak Riza Chalid 'Ngotot' Adu Argumen dengan Tim Ahli UI
-
Siap Perang Lawan Mafia Impor Pakaian Ilegal, Menkeu Purbaya: Saya Rugi Kalau Musnahin Doang!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru