Suara.com - Menteri Perhubungan ad Interim Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, pemerintah pusat telah melakukan koordinasi terlebih dahulu kepada sejumlah kepala daerah, sebelum Presiden Jokowi mengumumkan pelarangan mudik bagi masyakatat.
Luhut menyebutkan, kepala daerah yang telah dihubungi olehnya terkait pelarangan mudik ialah para gubernur di Pulau Jawa hingga Pulau Sumatra.
"Pelarangan mudik juga sudah dari awal desainnya sudah ke arah situ, tapi kalau terus diumumkan tiba-tiba tapi kita belum siap untuk apa? Misalnya tadi sosialisasinya rapat dengan para gubernur, saya video call dengan Anies, gubernur Banten, Jabar, Jateng, Yogya, Jatim dan Lampung kita koordinasi dulu semua baru kemudian kita ambil langkah-langkah itu," tutur Luhut dalam rapat virtual dengan Komisi V DPR, Selasa (21/4/2020).
Luhut menokak dikatakan jika pemerintah lambat dalam melarang masyarakat mudik.
Menurutnya, sebelum itu diputuskan, banyak pertimbangan mengenai risiko. Baik itu risiko ada ayau tidaknya larangan mudik.
Hingga akhirnya, pemerintah memilih melarang mudik untuk menghindari risiko pesebaran Covid-19 lebih jauh lagi dari wilayah episentrum ke daerah-daerah baru tujuan pemudik.
"Kemudian perantau, masyarakat jangan dilarang ya enggak bisa. Kalau enggak dilarang nanti dia mau bawa penyakit nanti keluarga kena dia kena atau orang lain kena. Jadi kita sudah cukuplah kita ambil risiko sekarang sudah mulai kita ketat," ujar Luhut.
"Kalau kalau ada yang bilang kita lambat enggak juga. Karena waktunya kita pas kan jadi tidak ada yang tidak kita hitung dalam konteks ini," tandasnya.
Sebelumnya, anggota Komisi V DPR Irwan mengatakan kebijakan Presiden Jokowi terkait pelarangan mudik merupakan suatu keputusan yang lamban.
Baca Juga: Dianggap Lambat, Menko Luhut Klaim Pemerintah Sejak Awal Ingin Larang Mudik
Sebab banyak masyrakat yang justru sudah pulang ke kampung halaman saat pandemi Covid-19.
Sejumlah kasus terpapar hingga posisit Covid-19 yang ditularkan oleh pemudik di kampung halaman mereka juga sudah ditemukan. Karena itu, Irwan menilai kebijakan pelarangan mudik sangat lambat.
"Pertama saya apresiasi walaupun dengan catatan sangat lambat respon Presiden ini. Karena coronanya sudah keburu menyebar dari beberapa yang terbukti masuk golongan mudik, mudik duluan. Dan kemudian menjadi carrier di Pulau Jawa termasuk di luar Pulau Jawa karena yang positif di luar Pulau Jawa karena habis berkunjung dari Jakarta," ujar Irwan kepada wartawan, Selasa (21/4/2020).
Diketahui, Presiden Joko Widodo atau Jokowi melarang mudik saat libur lebaran. Jokowi larang mudik karena wabah virus corona.
Jokowi menyebut sebelumnya pemerintah telah memutuskan untuk melarang mudik bagi ASN ,TNI, Polri dan pegawai BUMN.
"Pada rapat hari ini saya ingin menyampaikan bahwa mudik semuanya akan kita larang," ujar Jokowi dalam rapat terbatas melalui video conference, Selasa (21/4/2020).
Tag
Berita Terkait
-
Larangan Mudik, DPR Minta Akses Transportasi Umum Lintas Provinsi Ditutup
-
Jokowi Larang Mudik, Polisi Perketat Kendaraan Keluar Jakarta
-
Kemenhub Godok Aturan Angkutan Umum dan Pribadi Dilarang Dipakai Buat Mudik
-
Nekat Pulkam Saat Corona, Pria Ini Dilockdown Tak Boleh Masuk Rumah
-
Diusulkan Kepala Daerah, Menteri Luhut Tegaskan KRL Tak Disetop saat PSBB
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan