Suara.com - Setidaknya 53 jurnalis yang sebagian besar berasal dari sebuah stasiun TV di Mumbai, India, dipastikan positif terinfeksi virus corona Covid-19. Hasil itu didapat usai sebanyak 167 jurnalis dites oleh Perusahaan Daerah Brihanmumbai pada akhir pekan lalu, yang artinya satu dari tiga orang ternyata positif.
Melalui sebuah jumpa pers yang disiarkaN TV, Sekretaris Bersama Kementerian Kesehatan setempat, Luv Aggarwal, menyebut kabar tersebut sebagai hal yang patut disayangkan. Dia pun menekankan pentingnya bagi para jurnalis untuk tetap di rumah, terkecuali benar-benar diperlukan keluar.
"Kami meminta dengan sangat kepad para jurnalis agar mengikuti (standar) pengamanan saat bertugas. Kami akan menindaklanjuti kriteria sampling ini --siapa pun yang perlu dites akan kami tes," tuturnya menjawab pertanyaan Anadolu Agency, sambil menambahkan bahwa sebagian besar jurnalis positif corona tersebut dalam kondisi tanpa gejala.
Kasus ini mencuat setelah seorang jurnalis senior Mumbai, Ashok Bagriya, menyampaikan informasi melalui Twitter bahwa hasil tes seluruh tim yang bersamanya ternyata positif. Dia pun latas meminta perusahaan media untuk memfasilitasi para jurnalis tersebut.
"Para jurnalis ini diperiksa oleh BMC. Delhi harus mengikuti langkah ini. Penting melakukan tes terhadap jurnalis di lapangan. Akankah perusahana media kini menanggung biaya medis, kehilangan pekerjaan, dan trauma yang didapat oleh para jurnalis dan keluarga mereka?" cuitnya.
Negara Bagian Maharashtra sendiri sejauh ini memiliki jumlah kasus Covid-19 terbesar di India, dengan angka terakhir mencatatkan 4.203 positif dan 223 meninggal. Sementara, India secara keseluruhan telah mencatatkan 17.615 kasus positif dengan 559 kematian.
Gurbir Singh, Kepala Komite di Mumbai Press Club, menyatakan bahwa pihaknya terus berusaha menjauhkan pada jurnalis dari tugas-tugas lapangan.
"Kami masih coba mencari jalan agar para jurnalis bisa bekerja dari rumah. Jika ini (kasus positif) terus berlanjut, kami akan meminta asuransi kesehatan lebih besar buat mereka, dan juga perlengkapan untuk berjaga-jaga," tuturnya kepada Anadolu.
"Perusahaan dan pemerintah harus menyiapkan rencana agar lebih banyak jurnalis dapat bekerja di lokasi yang aman, termasuk videografer dan fotografer yang lebih rentan," tambahnya.
Baca Juga: 47 Hari, Sudah 1.229 Orang di Jakarta Dimakamkan dengan Protap Corona
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik