Suara.com - Ketika banyak restoran tutup dan warga tetap berada di rumah selama keadaan darurat di Jepang untuk memerangi virus corona, para ahli mengatakan tikus-tikus mungkin memperluas pencarian untuk makanan ke jalan-jalan sepi yang dulu dipenuhi manusia.
Di distrik kehidupan malam Kabukicho Tokyo, tempat banyak bar dan tempat hiburan dewasa sudah ditutup, tikus-tikus berkeliaran di jalan-jalan yang sebagian besar kosong pada suatu malam belum lama ini.
Stasiun penyiaran publik NHK sebagaimana dilansir Reuters pada Senin (27/4) menayangkan kejadian serupa. Puluhan tikus berlari di jalan yang sepi, berlomba di antara gedung-gedung dan makan dari kantong-kantong sampah di suatu distrik hiburan di kota barat daya Kitakyushu.
"Restoran ditutup dan sampah yang dimakan (tikus) habis, jadi mereka mencari makanan," kata Tsutomu Tanikawa, petugas Asosiasi Pemusnahan Tikus.
"Jumlah orang semakin sedikit, dan ketika tikus lapar, mereka menjadi kurang waspada terhadap manusia. Ini bukan hanya masalah Jepang, itu terjadi di seluruh dunia," katanya.
Jepang tidak menerapkan karantina wajib seperti beberapa negara, tetapi Perdana Menteri Shinzo Abe menyatakan keadaan darurat untuk tujuh prefektur, termasuk Tokyo pada 7 April.
Pernyataan keadaan darurat itu memberikan wewenang kepada gubernur untuk meminta bisnis ditutup dan orang-orang tinggal di rumah. Keadaan darurat telah diperluas secara nasional.
Pejabat kesehatan Kota Kitakyushu, Takao Koezuka, mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada peningkatan keluhan tentang tikus di kota tersebut.
"Kita perlu melihat ini lebih dalam untuk memahami situasi," kata Koezuka.
Baca Juga: Media Jepang: Kim Jong-un Pegangi Dada Lalu Tersungkur ke Lantai
Tikus dapat membawa penyakit. Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat mengatakan tidak ada bukti bahwa hewan memainkan peran penting dalam menyebarkan virus corona.
Sebelumnya, kekhawatiran tentang serangan tikus di Jepang menarik perhatian menjelang penutupan pasar Tsukiji di Tokyo pada Oktober 2018, yang merupakan pasar ikan tertua di dunia dan salah satu objek wisata utama Jepang.
Penutupan pasar Tsukiji memicu prediksi bahwa gerombolan tikus akan berlarian, termasuk ke daerah perbelanjaan kelas atas Ginza.
Untuk menanggapi prediksi itu, para pedagang dan pihak berwenang melakukan operasi besar pemusnahan tikus yang menurut para pejabat secara umum berhasil.
Berita Terkait
-
Suami Istri Asal Ukraina Meninggal di Bali, Dievakuasi Petugas Pakai APD
-
Tanda Pengenal 'Kebal Covid-19' untuk Pasien Sembuh Corona, Apa Fungsinya?
-
Update Corona Covid-19 Global 29 April WHO, Pandemi Masih Jauh dari Selesai
-
Warga Mengaku Dapat Mukjizat Tape Jadi Obat Corona, Ganjar: Kamu Mimpi?
-
VW Golf Mulai Diproduksi Lagi, Volkswagen Tekankan Protokol Covid-19
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global
-
BNI Dorong Digitalisasi dan Transparansi Rantai Pasok FMCG