Suara.com - Sejak mewabahnya kasus positif Covid-19 di Indonesia pada awal Maret lalu, kehidupan masyarakat berubah drastis. Bukan cuma masalah kesehatan, persoalan ekonomi juga berdampak terhadap warga yang bekerja.
Imbauan pemerintah untuk tetap berada di rumah hingga pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dirasakan sangat berdampak terhadap para pekerja. Tidak beroperasinya sejumlah sektor ekonomi serta tutupnya operasional kantor, memaksa perusahaan memilih memberhentikan sebagaian atau seluruh karyawannya.
Meski begitu, masih ada pilihan lain bagi karyawan, yakni diliburkan selama pandemi tanpa di-PHK. Namun pilihan itu disertai dengan catatan, karyawan tidak mendapat gaji sama sekali selama dirumahkan.
Kondisi tersebut, nyatanya dirasakan karyawan yang bekerja di pusat perbelanjaan atau mal, lantaran selama pandemi ini operasionalnya ditutup.
Hal tersebut dialami salah satu pekerja di mal, Dupi (22). Sudah lebih dari satu bulan, dia berada di rumah akibat tempat kerjanya yang berada di sebuah mal di bilangan Jakarta Selatan berhenti beroperasi. Meski begitu, ia mengaku beruntung karena hanya diliburkan bukan diberhentikan. Namun konsekuensinya, dia tidak mendapat upah.
"Saya hanya diliburkan tanpa mendapatkan gaji dan tunjangan. Karena perusahaan saya yang bergerak dibidang retail lebih tepatnya di showroom salah satu mal di Jakarta harus mengikuti kebijakan pemerintah untuk masa-masa PSBB," kata Dupi kepada Suara.com, Kamis (30/4/2020).
Dupi mengakatan, sejauh ini belum mengetahui pasti sampai kapan dirinya terus berada di rumah, tanpa gaji yang biasa diterima per bulan. Kemungkinan, katanya, perusahaan akan kembali buka mengikuti pihak pengelola mal apabila sudah diizinkan beroperasi kembali.
Ia mengatakan, untuk bulan April ini tidak ada gaji yang diberikan sama sekali. Tetapi, untuk bulan sebelumnya masih ada gaji meski tidak penuh. Dupi sendiri mengaku bersyukur lantaran bisa menutup kebutuhan selama masa pandemi.
Meski tidak lagi bekerja untuk sementara waktu, Dupi memutar otak untuk mendapatkan penghasilan dari kegiatannya yang lain.
Baca Juga: 323.224 Buruh di Jakarta Kena PHK dan Dirumahkan Tanpa Upah Akibat Corona
"Karena kita sudah bisa prediksi gaji yang kita terima sebelumnya tidak cukup apabila pandemi ini berlangsung lama. Jadi kita memanfaatkan berjualan via online seperti barang-barang yang ada di toko maupun makanan-makanan ringan," ujarnya.
Kondisi serupa juga dialami oleh Herlina (22), pekerja di salah satu mal di Kota Depok, yang sudah satu bulan lebih berada di rumah karena diliburkan.
"Alhamdulillah saya enggak di-PHK kok cuma di liburkan aja tanpa di gaji iya tanpa tunjangan juga," kata Herlina kepada Suara.com.
Meski diliburkan, Herlina mengatakan komunikasi dengan rekan satu kantornya tetap berjalan. Mereka sesekali masih berkomunikasi menanyakan kondisi kesehatan.
"Iya paling di grup kadang nanya kesehatan," kata Herlina.
Herlina sendiri sampai saat ini tetap berada di rumah selama diliburkan tanpa memiliki pekerjaan lainnya. Kondisi itu terkadang membuat Herlina kepikiran. Kendati begitu, ia bersyukur karena masih bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Berita Terkait
-
Buruh Batal Demo RUU Ciptaker Tanggal 30 April, KSPI: Harus Dibahas Ulang
-
Ya Allah! 449 Ribu Pekerja di Jakarta Dirumahkan karena Corona
-
Imbas Pandemi Corona, 10.091 Pekerja di Sulsel Dirumahkan
-
Imbas Wabah Corona, 800 Buruh di KBN Cakung Dirumahkan Tanpa Upah
-
Imbas Corona, 575 Hotel di Jabar Tutup, 25 Ribu Karyawan Dirumahkan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting