Suara.com - Iran berencana untuk membuka kembali masjid-masjid dan sekolah-sekolah di daerah-daerah yang secara konsisten bebas dari virus corona.
Seperti diketahui, Pemerintahan Presiden Hassan Rouhani mulai melonggarkan pembatasan yang bertujuan untuk menahan wabah COVID-19 tersebut.
Pertemuan agama dilarang sejak pertengahan Maret seiring dengan penutupan masjid yang dilakukan Pemerintah Iran. Orang-orang beralih ke cara lain untuk melaksanakan ibadah selama bulan puasa suci Ramadhan.
"Masjid-masjid akan dibuka kembali di 132 kota berisiko rendah atau 'kota putih' dan kota-kota mulai Senin (04/05). Khotbah salat Jumat akan dilanjutkan di daerah-daerah itu juga. Namun, semua langkah ini akan diambil dengan menghormati protokol kesehatan," kata Rouhani dikutip dari Reuters.
Kementerian kesehatan Iran telah membagi negara itu menjadi wilayah putih, kuning dan merah berdasarkan jumlah infeksi dan kematian.
Kementerian mengatakan pada hari Sabtu bahwa perkembangan virus corona mengalami tren penurunan bertahap. Di Iran, jumlah kematian ada sebanyak 6.156 dan jumlah total kasus positif mencapai 96.448.
Iran juga telah mencabut larangan perjalanan antar kota, pusat-pusat perbelanjaan besar juga mulai beroperasi kembali meskipun ada peringatan dari beberapa pejabat kesehatan tentang gelombang infeksi baru.
Penutupan sekolah dan universitas dipertahankan dan pertemuan budaya dan olahraga juga masih dilarang. Namun Presiden Rouhani mengatakan rencana beberapa sekolah akan segera dibuka kembali.
"Sekolah-sekolah di daerah putih dan berisiko rendah akan dibuka kembali mulai 16 Mei. Namun, kami akan terus meninjau situasinya," pungkasnya.
Baca Juga: Diminta Bebaskan Tagihan Listrik Masjid di Tengah Corona, Ini Jawaban PLN
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat
-
Izin Dibekukan, DPR Ingatkan TikTok untuk Kooperatif dan Transparan
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae di Praperadilan Nadiem, Gugat Bobroknya Sistem Penetapan Tersangka
-
Genjot Skrining Tuberkulosis, Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express