Suara.com - Selama dua pekan ke belakang, Suherman (45) bekerja lebih keras. Punggawa Yayasan Sahabat Duka yang berbasis di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Kelapa, Jakarta Timur itu bisa mengerjakan 10 sampai 15 peti.
Hal tersebut lantaran jumlah korban meninggal dunia akibat Covid-19 terus bertambah. Terlebih, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kerap memesan peti jenazah dalam skala besar di Yayasan Sahabat Duka.
Suherman bercerita, beberapa waktu lalu ada orang yang memesan lebih dari 15 peti jenazah. Jumlah tersebut, kata Suherman, harus rampung dalam waktu yang singkat.
"Waktu itu ada orang yang minta lebih dari 15 peti jenazah," kata Suherman saat dijumpai Suara.com, Rabu (6/5/2020) siang.
Suherman menyebut, Yayasan Sahabat Duka memunyai tiga orang pekerja, salah satunya dia. Namun, semua itu kembali lagi pada soal Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada.
"Cuma balik lagi ke SDM kami. Seumpama kami hanya sanggup 10 peti jenazah, ya sudah," sambungnya.
Suherman bercerita, kadang dia dan rekannya bekerja hingga malam hari. Sejak pagi, mereka telah membentuk peti jenazah, memberi warna dasar menggunakan cat semprot, mewarnai peti, dan melapisinya dengan pernis.
"Ya kami kerja dari pagi, kalau orderan bener-bener banyak kadang suka lembur sampai malam. Ya kadang kalau sehari sampai 15 peti ya gempor juga. Cuma kadang bukannya kami gak mau, tapi balik lagi ke kapasitas," tutur Suherman.
Suherman bertutur, pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga pernah memesan peti dalam jumlah yang banyak. Jumlahnya berkisar 15 sampai 30 peti jenazah dengan tenggang waktu dua pekan pengerjaan.
Baca Juga: Hamili Siswi di Kandang Ayam, Sugianto Bujuk Korban Uang Damai Rp500 Juta
Setelah peti pesanan rampung, maka akan segera dikirim menuju kantor Dinas Pertamanan dan Pemakaman yang berlokasi di Jalan K.S. Tubun, Petamburan, Jakarta Pusat. Jika pesanan dalam jumlah banyak, maka Suherman dan rekan hanya membuat peti dalam bentuk standar.
"Pemprov DKI kadang ambil di sini juga sih. Pernah minta 15 sampe 30 peti. Misalnya mereka pesen 100, ya kami kirim mentahnya saja. Model peti kotak doang, jadi mereka yang pasang kain sendiri," jelasnya.
Untuk satu peti jenazah, harganya bervariasi. Nominalnya berkisar mulai dari Rp1 juta hingga Rp4 juta tergantung model pesanan.
"Tergantung jenisnya. Ada yang harganya Rp1 juta sampai Rp4 juta. Tergangung model peti yang dipesan lah," tutup Suherman.
Berita Terkait
-
Ya Allah Lagi pada Susah, Sembako Murah di Tanjungpinang Diduga Dikorupsi
-
Buka Lagi Transportasi, Pimpinan MPR: Bukti Pemerintah Gagal Tangani Corona
-
Achmad Yurianto Sebut Ratusan Ribu ODP Selesai Dipantau dan Sehat
-
Positif Terjangkit Corona, Ilmuwan Iran Bakal Dideportasi Amerika Serikat
-
Terdampar di Korsel, 14 ABK Asal Indonesia Akan Dipulangkan 8 Mei
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta